Washington News (ANTARA/AFP) - Otoritas perdagangan AS, Rabu mengatakan, bahwa sebuah sidang dengar pendapat akan dilaksanakan atas proposal untuk menentukan tarif impor ban dari China dalam apa yang dianggap sebagai batu ujian untuk kebijakan perdagangan Presiden Barack Obama.

Kantor Perwakilan Perdagangan AS (USTR) mengatakan dalam sebuah pernyataanya, pihaknya akan menggelar dengan pendapat pada hari Jumat menyusul sebuah rekomendasi pada Juni oleh Komisi Perdagangan Internasional Amerika Serikat untuk tarif hingga 55 persen pada ban mobil penumpang dan ban truk ringan asal China.

Komisi telah menetapkan petisi lebih baik yang didorong Serikat Pekerja Baja AS, yang mengatakan sebuah kenaikan besar dalam impor ban China telah memaksa pabrik-pabrik ditutup dan kehilangan pekerjaan di enam negara bagian selama lima tahun.

Sebuah komisi independen, agen federal quasijudicial dengan investigasi secara luas yang bertanggung jawab pada masalah-masalah perdagangan, memberikan suara 4-2 pada 18 Juni bahwa kenaikan impor ban China telah menyebabkan gangguan pasar di industri ban Amerika Serikat.

Sebelas hari kemudian, komisi merekomendasikan tiga tahun pengenaan tarif ban China di bawah Undang-Undang Perdagangan - tarif 55 persen pada nilai ban yang pada tahun pertama, 45 persen pada tahun kedua dan 35 persen di tahun ketiga.

Menurut bagian 421 dari Undang-Undang Perdagangan, jika Komisi menentukan bahwa impor dari China menyebabkan gangguan ke pasar produsen domestik, ia harus mengirim laporan kepada presiden dan wakil perdagangan Amerika Serikat. Presiden membuat keputusan akhir perbaikan.

Komisi menyatakan laporan investigasi diserahkan ke Presiden Barack Obama dan Perwakilan Perdagangan AS Ron Kirk bulan lalu.

Sidang USTR akan menjadi acara terakhir dalam penyelidikan sebelum peraturan Obama direkomendasikan ITC.

USTR akan mengajukan rekomendasi perbaikan kepada Obama pada 2 September. Dia diminta untuk membuat keputusan dalam waktu 15 hari setelah menerima itu.

Sejak menempati kantornya pada Januari, Obama belum membuat suatu keputusan kebijakan utama perdagangan.

"Bulan madunya telah berakhir, berkat permintaan rkan-rekan serikat pekerja untuk `menjaga` pekerjaan Amerika dari impor ban dari China," Wall Street Journal mengatakan dalam sebuah laporan Selasa.

"Bayangan keputusannya akan menceritakan kepada dunia jika ia percaya atas retorikanya tentang bahaya protektionisme dalam ekonomi global yang lemah," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009