Cirebon (ANTARA News) - PT Kereta Api (KA) Daerah Operasi (Daop) III Cirebon akan menghapus tuslah dan menggantinya dengan tarif batas atas dan batas bawah pada Ramadan dan Idul Fitri tahun ini.

"Selama bulan puasa dan mudik lebaran nanti, tarif Kereta Api tidak ada tuslah, tapi kami memberlakukan tarif batas atas dan bawah," kata Kepala Humas PT KA Daop III Cirebon, Rudy Effendi, di Cirebon, Minggu.

Bahkan untuk tarif batas bawah selama bulan puasa, lanjut Rudi, tarif KA Cirebon Ekspres dan Argojati diturunkan Rp5.000 dari tarif normal yaitu untuk KA Cireks kelas eksekutif dari sebelumnya Rp70.000 menjadi Rp65.000 dan kelas Bisnis dari Rp60.000 menjadi RP55.000.

"Sedangkan untuk KA Argojati hanya ada kelas Eksekutif tarifnya dari Rp90.000 menjadi Rp85.000," ujar Rudy.

Sedangkan mengenai tarif batas atas, Rudy menyebutkan untuk KA Cireks kelas eksekutif diberlakukan tarif maksimal sebesar Rp80.000, sedangkan kelas bisnis menjadi Rp 70.000, dan untuk KA Argojati menjadi Rp120.000.

"Namun tarif batas atas ini hanya berlaku untuk waktu-waktu tertentu seperti musim liburan atau beberapa hari sebelum dan sesudah lebaran," lanjut Rudy.

PT KA menurunkan tarif di bawah tarif normal pada saat jauh hari sebelum musim mudik, Rudi mengatakan, bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada saat-saat menjelang lebaran.

"Diharapkan para calon penumpang memilih mudik bukan pada hari libur dan jauh hari sebelum lebaran karena tarifnya lebih murah," ujarnya.

Meskipun demikian, Rudy mengungkapkan, PT KA tetap melakukan sejumlah antisipasi kemungkinan lonjakan penumpang pada masa arus mudik dengan menyiapkan rangkaian gerbong tambahan untuk setiap pemberangkatan.

"Pada hari biasa maksimal kami memberangkatkan delapan gerbong yang terdiri dari kelas bisnis dan eksekutif, namun untuk musim mudik lebaran nanti kami akan menambah masing-masing satu gerbong untuk setiap pemberangkatan jadi jumlahnya menjadi 10 gerbong setiap satu kali peberangkatan," katanya.

Mengenai perkiraan puncak arus mudik, Rudy memprediksikan terjadi pada tanggal 17 atau 18 September, sedangkan puncak arus balik terjadi pada tanggal 26 atau 27 September 2009.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009