Bogor  (ANTARA News) - Ustad SJ yang disebut polisi merupakan perekrut dua orang pelaku pembom Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton 17 Juli lalu, selama menjadi imam Masjid As Surur di Perumahan Telaga Kahuripan Gugus Chandraloka Parung Bogor pernah mengajarkan para remaja masjid untuk berjihad membela kebenaran yang mereka yakini.

Ketua RW X Chandraloka Joko Sukarjo di Parung, Senin, mengatakan, ajaran untuk berjihad itu disampaikan rekan-rekan Dani Dwi Permana pelaku pemboman Hotel JW Marriot yang selama ini tinggal di Chandraloka.

"Setelah terbongkarnya kasus ini, teman-teman Dani bercerita bahwa Ustad SJ pernah mengajarkan kepada mereka dan Dani untuk berjihad, karena dengan berjihad mereka akan mendapatkan kelebihan dan saat mati mereka akan dijemput menuju surga oleh bidadari," kata Joko.

Ajaran ini bagi para remaja masjid As Surur lainnya mungkin hanya bersifat pendidikan, tetapi tidak bagi Dani yang belakangan dalam kondisi labil karena keluarganya yang berantakan akibat ayahnya yang petugas Satpam di perumahan itu masuk bui akibat kasus pencurian sementara ibu dan adik-adiknya pergi ke sebuah kota di Kalimantan.

"Ajaran itu mungkin langsung masuk ke otak Dani yang dalam kondisi labil sehingga ia mau menuruti ajakan untuk melakukan bom bunuh diri," katanya.

Untuk mengantisipasi berkembangnya ajaran Ustad SJ itu di kalangan remaja masjid As Surur, Joko mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan para remaja di bawah Karang Taruna, segera setelah kasus Dani terbongkar untuk diberikan penjelasan mengenai ketidakbenaran ajaran itu.

"Dengan kasus Dani, para remaja baru tersadarkan bahwa ajaran itu salah. Kalau kasus ini tidak terbongkar, mungkin akan banyak pengikut Ustad SJ yang lain," katanya.

Joko yang menjadi RW sejak awal tahun ini mengatakan bahwa selama ini Ustad SJ memang sangat dekat dan mampu memikat kaum remaja di Masjid As Surur dengan berbagai kegiatan yang dipeloporinya.

"Beberapa tahun ini memang kegiatan remaja hanya sedikit bahkan vacum dan di saat itulah Ustad SJ muncul menghimpun kegiatan remaja masjid," katanya.

Joko juga sudah meminta kepada para orangtua para remaja untuk terus mengingatkan anaknya agar tidak mengikuti jejak Dani.

Dani yang dikenal jago basket meninggalkan Chandraloka sejak dua bulan lalu. Sementara Ustad SJ yang tinggal di Chandraloka sejak Juni 2007 pindah dari tempat itu Maret 2009. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009