New Delhi (ANTARA News) - India marah atas keputusan Inggris mengundurkan diri dari kejuaraan dunia bulutangkis di Hyderabad, dan menegaskan bahwa negara itu sudah aman satu tahun sebelum menggelar Pesta Olahraga Persemakmuran.

Pengunduran diri Inggris dari event di India dilakukan setelah sebelumnya tim tenis Australia juga menolak memainkan pertandingan Piala Davis di Chennai.

India juga akan menjadi tuan rumah Pesta Olahraga Persemakmuran tahun 2010 yang diikuti 71 negara di New Delhi.

"(Keputusan pengunduran diri itu) sangat disayangkan, dan terlalu berlebihan," kata Menteri Dalam Negeri India G.K Pillai, terkait dengan penguduran diri Inggris dari kejuaraan dunia bulutangkis dengan alasan, seperti dikutip media, karena ada ancaman oleh kelompok militan Islam.

"Pengaturan keamanan di Hyderabad sudah bagus dan Pemerintah India menjamin keamanan bagi seluruh peserta dan keamanan turnamen itu," katanya.

Di antara turnamen penting yang akan berlangsung di India pada kurun dua tahun ke depan adalah Piala Dunia Kriket, Piala Dunia Hoki Lapangan, tur internasional kriket, dan turnamen kriket tahunan Liga Utama India (IPL) Twenty20.

IPL awal tahun ini terpaksa dibatalkan karena khawatir pasukan keamanan India tidak sanggup mengamankan pertandingan yang bersamaan dengan masa pemilihan umum di negara itu.

Kasus serangan terhadap atlet asing di kawasan Asia Selatan meningkat sejak insiden penembakan terhadap tim kriket Sri Langka di Lahore, Pakistan, Maret lalu.

Enam polisi dan dua warga sipil tewas dalam insiden itu, sementara tujuh anggota tim kriket Sri Langka mengalami luka-luka.

November lalu serangan kelompok militan juga terjadi di sejumlah hotel mewah di Mumbai, sehingga makin membuat khawatir atlet-atlet yang akan datang ke India.

Pengunduran diri Inggris di kejuaraan dunia bulutangkis juga mendapat kritik dari panitia dan tim peserta lainnya.

"Menurut saya reaksi mereka terlalu berlebihan," kata anne Smillie, ketua persatuan bulutangkis Skotlandia kepada BBC.

"Para pemain Skotlandia dan manajer tim kami, yang sudah berada di Hyderabad, merasa yakin sistem pengamanan disana adalah yang terbaik," katanya.

Bintang bulutangkis India, Saina Nehwal, menggambarkan pengunduran diri Inggris itu sebagai sikap "tidak dewasa". Menurut dia, kualitas turnamen tidak akan terpengaruh karena pemain Inggris bukan unggulan.

Memasuki hari kedua, Selasa, petugas keamanan tampak banyak terlihat di dalam dan luar stadion.

Tiap pemegang tiket diperiksa tas-tasnya sebelum masuk stadion.

Randhir Singh, pejabat Komite Olimpiade India yang juga anggota panitia senior Pesta Olahraga Persemakmuran, mengatakan bahwa ia tidak melihat adanya kekhawatiran dari tim peserta.

"Kami berhubungan langsung dengan peserta asing, dan mereka puas dengan jaminan keamanan dari pemerintah," katanya.

Sementara itu seorang pejabat olahraga India lainnya ketika ditanya apakah pemain kriket Inggris dan Australia akan menolak main di Liga Twenty20 Champions Oktober dan IPL tahun depan, menyatakan keyakinannya bahwa mereka akan datang.

"Mereka akan datang untuk memperebutkan hadian uang," kata pejabat yang tidak mau disebutkan identitasnya itu.

"Dan jika India aman untuk kriket, berarti aman juga untuk olahraga lainnya," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009