Jakarta (ANTARA News) - PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI) segera merakit 10 helikopter merek Bell-412 EP dengan nilai kontrak 115 juta dolar AS, pesanan TNI Angkatan Darat dan Basarnas.

"Jika kontrak dilakukan tahun ini maka tahun ini pula kita akan langsung memulai perakitan," kata Vice President (VP) Marketing and Sales Aircraft Integration PTDI Arie Wibowo di Jakarta, Senin.

Namun, kata Arie, kontrak ini terbentur pada pencairan dana APBN sehingga proyek baru akan terlaksana tahun 2010.

Menurut dia, sekitar 15 persen dari nilai kontrak akan didanai APBN sementara sisanya 85 persen akan dibiayai oleh pihak eksternal di antaranya Bank Exim Amerika Serikat dan BNI.

"Nilai kontrak untuk ke-10 helikopter ini adalkah 115 juta dolar AS," katanya.

Arie mengemukakan, untuk merakit satu helikopter diperlukan waktu sedikitnya 18 bulan.

"Tetapi setelah itu, kita bisa merakit satu unit tiap dua bulan. Itu pun jika pemesanannya sekaligus," katanya.

PTDI menargetkan untuk merakit 22 helikopter merek Bell hingga 2014.

Arie menegaskan, pihaknya menetapkan `local content` untuk perakitan helikopter minimal 20 persen dari sisi tenaga kerja (manpower), sistem integrasi, `sertification test` dan lain-lain.

"Kami juga sudah memperbarui kembali lisensi dengan Bell Helicopter Textron Inc (perusahaan helikopter terkemuka asal AS) agar dapat menyediakan unit yang kompetitif," katanya. (*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009