Medan (ANTARA News) - Produsen dan distributor sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) di Sumut menjamin tidak ada kenaikan harga menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, sehingga tidak ada alasan bagi pedagang untuk menaikkan harga jual.

"Jaminan tidak ada kenaikan harga itu disampaikan dalam rapat koordinasi dan itu menjadi pegangan kita untuk menindak siapa saja yang memanfaatkan naiknya permintaan menjelang Ramadhan," kata Kepala Disperindag Sumut, M Hasbi Nasution, di Medan, Jumat.

Tindakan tegas akan diberikan mengingat persediaan sembako di daerah itu mencukupi, termasuk untuk memenuhi permintaan yang diperkirakan naik hingga 20 persen dari rata-rata normal.

Dia memberi contoh persediaan gula sampai dengan akhir Juli 2009 yang sebanyak 57.986 ton dari kebutuhan per bulan yang hanya 23.000 ton.

Sedangkan persediaan sapi pada akhir Juli mencapai 10.650 ekor dengan kebutuhan per bulan sebanyak 6.450 ekor.

Persediaan beras, daging ayam, telur, terigu dan minyak goreng juga sangat memadai, katanya didampingi Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Margaretha Elly Silalahi.

"Untuk menekan spekulasi pedagang kita meminta konsumen tidak melakukan aksi borong," katanya menambahkan.

Dia tidak membantah seperti tahun-tahun sebelumnya kenaikan harga jual sembako sangat sulit ditekan karena hukum pasar berlaku, dimana permintan meningkat akan mendorong kenaikan harga.

"Kalau pun tidak bisa ditekan, kenaikan harga yang ditoleransi hanya sekitar lima persen, lebih dari itu pemerintah akan mengambil tindakan," tegasnya.

Untuk menekan spekulasi pedagang, jelasnya dia, kinerja Tim Pengawasan Barang dan Harga Disperindag ditingkatkan sehingga pergerakan harga atau kondisi persediaan di pasar bisa cepat diketahui.

Semakin cepat permasalahan diketahui, maka penanganan masalah bisa diatasi lebih cepat, ujarnya.

Sebelumnya, Regional Manager PT Indofood Sukses Makmur Bogasari Flour Mils Wilayah Sumbagut, Effendi, juga menjamin persediaan terigu di Sumut cukup aman untuk kebutuhan menjelang dan selama Ramadhan.

Bahkan dia menjamin tidak ada kenaikan harga tebus dari pihaknya. "Terigu sudah `ready stock` sebanyak 8.000 ton dan itu akan mencukupi kebutuhan Ramadhan yang diperkirakan naik sekitar 10 persen," katanya.

Dia menyebutkan, harga terigu Bogasari di Medan untuk merek "Segitiga Biru" masih Rp164.500 per zak isi 25 kg atau Rp6.600 per kg.

Sementara itu, Direktur Global Livestock Catle, Evy Susanti, mengatakan, perusahaannya yang merupakan mitra kerja eksklusif dari Global Livestock Corporatio Pty Ltd, Australia akan berusaha memenuhi permintaan daging dengan menyediakan 4.000 ekor sapi pada Agustus 2009.

Pada awal Agustus masuk sekitar 1.500 ekor sapi dan akhir Agustus akan masuk lagi 2.500 ekor dan jumlah itu diharapkan bisa mengamankan kebutuhan daging di Sumut pada puasa Ramadhan dan Idul Fitri, katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009