Pantauan wartawan ANTARA, ratusan sepeda ontel tersebut mengundang perhatian penonton yang memadati sejumlah ruas jalan di dalam kota itu karena bentuknya yang unik dan dihias dengan berbagai atribut.
Pemilik sepeda ontel yang tergabung ke dalam "Mekanik Dul Ontel" Pangkalpinang itu juga berpakaian unik seperti busana orang di zaman penjajahan Belanda.
Ada juga memakai baju ala "demang" di zaman penjajahan dan memakai rok berwarna abu-abu seperti seragam siswa SLTA, sehingga membuat penonton tertawa riuh.
Bahkan, ada beberapa orang pemilik sepeda terlihat kesulitan mendayung sepedanya sehingga hampir terjatuh yang membuat penonton tertawa.
Ratusan sepeda ontel tersebut sudah berumur tua, namun masih utuh dan terawat serta sedikit dimodifikasi oleh pemiliknya agar tanpak lebih unik dan menarik.
Pawai menyambut HUT RI di Kota Pangkalpinang digelar selama tiga hari, dari Jumat (14/8) hingga Minggu (16/8) yang melibatkan ribuan masyarakat dan ratusan kelompok, sehingga beberapa ruas jalan di dalam kota mengalami kemacetan.
Pawai itu menampilkan berbagai corak seni dan budaya daerah serta spanduk yang bertuliskan pesan-pesan moral dan pembangunan bagi masyarakat kota.
Ratusan mobil hias dan kesenian tradisional juga ikut ambil bagian dalam karnaval ini yang mampu menarik perhatian ribuan penonoton.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009
