Jakarta (ANTARA News) - Masa tinggal jamaah haji Indonesia di Arab Saudi pada musim haji tahun 1430 H/2009 akan lebih lama dua hari sehingga menjadi 41 hari menyusul berkurangnya frekuensi penerbangan di bandara King Abdul Aziz Jeddah.

Menurut Sekretaris Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah, Abdul Gahfur Jawahir, di Jakarta Senin, jika pada tahun 2008 jumlah pesawat yang mendarat dan membawa jamaah di bandara King Abdul Aziz Jeddah sebanyak 260 pesawat, tahun ini berkurang hanya 200 pesawat.

"Tahun ini masa tinggal jamaah bertambah, karena terminal haji Jeddah sedang diperbaiki, ada lima pintu masuk, sehingga penerbangan berkurang," kata Ghafur.

Meski mengalami penambahan masa tinggal di tanah suci, lanjutnya, hal itu tidak menambah komponen biaya penyelenggaraan ibadah haji.

"Di Madinah masa tinggalnya tetap sembilan hari. Jadi, jamaah akan lebih lama di Makkah menjadi 24 hari," katanya.

Menurut Ghafur, besar kemungkinan para tamu Allah akan merasa senang, karena menambah kesempatan ibadah di Masjidil Haram.

Ia juga mengungkapkan, kloter awal jemaah haji Indonesia 1430 H akan mulai bertolak menuju Arab Saudi pada 23 Oktober 2009.

Ditanya tentang penyelesaian paspor hijau untuk jemaah haji, ia mengatakan hingga kini tak ada masalah.

"Paspor haji sudah siap," imbuh Ghafur.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009