Jakarta (ANTARA News) - Pemeriksaan terhadap 17 anggota Jamaah Tabligh asal Filipina di Markas Polda Jawa Tengah merupakan sesuatu hal yang biasa menurut Majelis Syuro Jamaah Tabligh Indonesia.

"Itu biasa saja, karena masalah keimigrasian," kata Ustad Abdurrahman Lubis dari Majelis Syuro Jamaah Tabligh Indonesia, dalam diskusi bertema "Waspadai Orang Berjubah dan Berjenggot, Maksud Lo?" di Jakarta, Rabu.

Abdurrahman mengakui, dirinya mengetahui peristiwa itu awalnya dari pemberitaan di sejumlah media massa.

Para anggota dari Jamaah Tabligh, menurut dia, memang telah biasa mendapat laporan-laporan "kecurigaan" seperti itu.

Abdurrahman yang telah singgah di banyak masjid di sekitar lima belas negara itu mengakui, bahwa di Jepang dirinya pernah terus menerus diikuti oleh intel dari negara tersebut.

Sedangkan di Yaman, ujar dia, anggota jamaah tabligh hanya mengatakan bahwa kedatangannya hanya untuk berdakwah maka akan terus diperbolehkan oleh petugas keamanan.

Ia juga menuturkan, dirinya pernah diperiksa secara seksama di bandara Singapura setelah tiba dari Madagaskar pascaperistiwa di WTC (World Trade Center) New York, Amerika Serikat.

Abdurrahman sama sekali tidak percaya bila terdapat anggota Jamaah Tabligh yang dikait-kaitkan dengan aktivitas terorisme.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Nanan Soekarna di Jakarta, Jumat (20/8), mengatakan, sebanyak 17 anggota Jamaah Tablig asal Filipina yang sempat diperiksa di Mapolda Jawa Tengah kini diserahkan ke Kantor Imigrasi setempat karena diduga telah melanggar keimigrasian.

"Mereka tidak terbukti terlibat tindak pidana termasuk terorisme namun diduga ada pelanggaran imigrasi. Biar petugas Imigrasi yang akan menangani selanjutnya," katanya di Jakarta, Jumat.

Polisi meminta keterangan pada sembilan Jamaah Tablig saat sedang menginap di salah satu masjid di Banyumas dan delapan orang di Surakarta.

Petugas melakukan hal tersebut karena ada laporan dari warga yang merasa curiga dengan kedatangan warga negara asing itu.

Jamaah Tabligh biasanya datang dari satu masjid ke masjid lain untuk berdakwah dan berceramah.

Kegiatan mereka bahkan hingga ke luar negeri sehingga banyak terjadi Jamaah Tabligh Indonesia ke luar negeri dan Jamaah Tabligh dari luar negeri pergi ke Indonesia.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009