Jakarta (ANTARA News) - Polres Jakarta Pusat melakukan klarifikasi pemberitaan mengenai korban perampasan kaca spion yang dilakukan komplotan kapak merah di Jakarta, Rabu (26/8) lalu, bukanlah anak Kapolda Kalimantan Timur.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Ike Edwin mengemukakan hal itu di Jakarta, Kamis, saat dikonfirmasi kembali peristiwa yang terjadi di perempatan Coca Cola, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

"Ada kesalahpahaman informasi. Itu isu yang berkembang saat kejadian Rabu lalu. Korban bukan anak pejabat kepolisian seperti isu yang berkembang," kata Kapolres.

Sementara itu, Kasat Reskrim, Kompol Suwondo Nainggolan mengatakan, anggotanya sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku yang lain. Saat ini keberadaan pelaku sudah dapat diketahui.

Peristiwa perampasan kaca spion di Perempatan Coca Cola sempat membuat geger warga. Hal itu berawal dari informasi awal bahwa ada mobil Toyota Alphard warna silver yang menjadi korban perampasan tersebut ditumpangi oleh anak Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol Mathius Salempang.

Saat melintas di lokasi kejadian, tepatnya di lampu merah Coca Cola, petugas melihat mobil korban dihampiri lima orang pria. Empat orang di antaranya menghampiri sisi kanan dan kiri mobil dan langsung mematahkan kaca spion. Sementara seorang lainnya berdiri di depan mobil dan mengancam korban.

Pada saat kejadian, anggota kepolisian yang sedang melintas di Jl. Perintis Kemerdekaan mengarah ke perempatan Coca Cola melihat hal tersebut.

Tim patroli yang dipimpin AKP Imam Setiawan langsung melakukan pengejaran dan terpaksa menembak salah seorang pelaku karena tidak mengindahkan peringatan yang dilakukan petugas.

Korban tembak diketahui bernama Yuni Imam Syafei, warga Jalan Pendongkelan RT06/5 Jakarta Timur. Korban kemudian dibawa ke IGD RS Islam Cempaka Putih sebelum akhirnya dirujuk ke RS Polri Jakarta Timur.

Sedangkan empat tersangka lainnya berhasil melarikan diri dan berada dalam pengejaran polisi. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009