Denpasar (ANTARA News) - Tim SAR gabungan masih melakukan upaya pencarian terhadap dua korban yang belum ditemukan dalam musibah tenggelamnya Kapal Motor (KM) Putra Romo di perairan Selat Badung di kawasan Pantai Kabupaten Klungkung, Bali.

"Kami masih mencari dua korban yang dilaporkan hilang dalam musibah yang terjadi hari Rabu (26/8) siang itu," Kepala Basarda Bali Ketut Parwa, ketika dihubungi ANTARA News, Kamis.

Ia menyebutkan, penumpang kapal yang dilaporkan hilang tersebut masing-masing I Wayan Payul dan Wayan Satu, keduanya penduduk asal Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.

"Keluarga kedua korban datang melapor bahwa Payul dan Wayan Satu dipastikan ikut menumpang kapal yang tenggelam pada Rabu siang," ucapnya.

Ditanya tentang data manifes kapal yang berangkat dari Pelabuhan Kusamba, Klungkung untuk tujuan Pulau Nusa Penida itu, Ketut Parwa menyatakan tidak ada kejelasan.

"Petugas pendata di Pelabuhan Kusamba malah mencatat 16 orang. Ini kan jelas tidak benar, wong yang masuk dalam perawatan di rumah sakit saja jumlahnya lebih dari itu, belum sembilan orang yang diketahui telah meninggal dunia," katanya.

Petugas pada Polres Klungkung mengungkapkan bahwa jumlah penumpang yang biasanya naik secara beramai-ramai saat kapal mau berangkat, jarang terjadi pencatatan yang resmi.

Masalahnya, penumpang masuk tidak dengan tiket yang biasa dibeli di loket, melainkan cukup diminta ongkos saat mereka berada di atas kapal.

Mengingat hal itu, kecil kemungkinan jumlah penumpang kapal dari Pelabuhan Kusamba-Pulau Nusa Penida dan sebaliknya, dapat didata secara valid, ujar polisi.

Ketut Parwa mengatakan senada bahwa tidak ada data yang pasti, apalagi dalam bentuk tertulis mengenai identitas penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Kusamba ke Pulau Nusa Penida.

Namun demikian, lanjut dia, berdasarkan angka sementara, jumlah penumpang mencapai 26 orang, ditambah dua ABK.

Dari jumlah itu sembilan orang ditemukan telah menjadi mayat, 17 lainnya berhasil diselamatkan tim SAR dan sejumlah nelayan yang terjun melakukan pertolongan.

Dengan demikian, kini tinggal dua penumpang lagi yang masih dalam upaya pencarian tim SAR gabungan, dibantu para nelayan.

Diperoleh keterangan, kapal berukuran sedang yang oleh warga sering disebut janggolan, terungkap tidak hanya membawa 26 penumpang dan dua ABK, tetapi juga mengangkut semen dan pasir dalam jumlah cukup banyak.

Semen dan pasir bahan bangunan tersebut rencananya diangkut dari Pelabuhan Kusamba, menuju Pulau Nusa Penida, sekitar 26 mil laut tenggara Pulau Dewata.

Namun, kata petugas, baru sekitar lima mil beranjak dari Pelabuhan Kusamba, kapal sudah oleng kemudian terbalik dan tenggelam.

Musibah yang muncul di selat antara Pulau Nesa Penida dan Bali tersebut, tercatat merenggut sembilan korban tewas dan 17 lainnya sempat menjalani perawatan di RSUD Klungkung di Kota Semarapura, sekitar 42 kilometer timur Kota Denpasar. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009