Banda Aceh (ANTARA News) - Para orangtua yang anaknya tercatat sebagai atlet sepakbola dan saat ini sedang belajar di Paraguay, menyatakan khuatir kondisi mereka di sana dan berharap perhatian penuh dari Pemerintah Provinsi Aceh.

"Kami mengharapkan Pemerintah Aceh memberi perhatian terhadap kondisi anak-anak yang sedang dalam pembinaan sepakbola di Paraguay itu," kata Asri Sulaiman, salah seorang orangtua dari atlet di Banda Aceh, Kamis.

Oleh karena itu, puluhan orangtua/wali dari 30 atlet sepakbola remaja yang sedang mendapat pembinaan di Paraguay tersebut berharap Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dapat menyikapi tuntutan mereka.

Pemerintah Provinsi Aceh telah mengalokasikan dana sekitar Rp45 miliar untuk mendanai pembinaan sebanyak 30 atlet sepakbola remaja usia 15 tahun ke bawah selama tiga tahun di Paraguay.

Selama tiga tahun, para atlet itu tidak hanya mengikuti program pelatihan dan pembinaan bidang sepakbola tapi juga pendidikan umum yang turut didampingi empat orang guru dari Aceh.

Para orangtua menyatakan tentu saja banyak keluh kesah yang dialami anak-anak mereka di Paraguay, misalnya terkait dengan menu makanan, akomodasi yang tidak lengkap dan kurang tersedianya fasilitas ibadah serta ruang belajar.

Bahkan, Asri Sulaiman menyebutkan ada dua atlet sepakbola yang saat ini dalam kondisi sakit, yakni Randy Rizki asal Aceh Besar dan Feli Ariesta Simeulue.

Para orangtua atlet juga menyesalkan sikap manajemen yang dinilai kurang merespon terhadap keluh kesah anak-anak mereka di Paraguay.

"Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Aceh sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap pengiriman mereka, kurang respon dan serius menanggapi persoalan tersebut," kata Asri.

Kepala Biro Hukum dan Humas Sekretaris Provinsi Aceh, A. Hamid Zein menyatakan gubernur telah minta Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) menemui langsung atlet sepakbola di Paraguay.

"Bapak gubernur telah minta Kadispora T Rayuan Sukma mencek langsung ke Paraguay apakah keluhan itu benar datangnya dari anak-anak atau tidak," kata dia.

Sementara anggota DPR Aceh Murhaban Makam, menyatakan tidak ada alasan orangtua atlet minta anaknya dipulangkan sementara ke Aceh, sebab mereka sudah menandatangani kontrak selama tiga tahun.

"Butuh dana cukup besar untuk memulangkan mereka ke Aceh meski sifatnya sementara. Selain itu apakah ada jaminan jika atlet pulang ke Aceh, kemudian apa mau kembali lagi ke Paraguay," kata dia.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009