Jakarta,(ANTARA News) - Kepala BPLHD (Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah) DKI Jakarta, Ir Peni Susanti mengatakan, Jakarta semestinya mempunyai 25 stasiun pemantauan kualitas udara, sehingga kualitas udara ibukota betul-betul bisa terpantau secara terus menerus.

"Namun kini kita hanya punya lima stasiun pemantau. Tiga di antaranya rusak, dua masih beroperasi dan satu lagi akan dibangun tahun ini di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, tepatnya dibelakang Pospol Polisi," katanya di Jakarta, Senin.

Dua stasiun pemantauan kualitas udara yang sekarang masih beroperasi ada di Senayan, Jakarta Pusat dan Jakarta Timur. Selain itu, ada satu mobil pemantauan kualitas udara yang berada di depan Departemen ESDM.

"Tujuan dari alat ini adalah untuk mengetahui kualitas udara tiap harinya, sebagai acuan untuk membuat kebijakan," ujar Peni.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009