Washington (ANTARA News/Reuters) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama diduga akan memimpin pertemuan antara para pemimpin Israel dan pemerintah Palestina di PBB bulan depan, dalam perundingan yang diharapkan bisa melanjutkan proses perdamaian, kata Presiden Israel Shimon Peres, Senin.

Rencananya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan bertemu saat berlangsung Sidang Umum PBB, untuk membahas masa depan perundingan perdamaian Timur Tengah yang macet, kata Peres dalam wawancara dengan Fox News.

"Saya pikir mereka akan bertemu pada akhir September, Presiden Obama akan memimpin pertemuan itu, dan saya rasa setidaknya akan terdapat peluang bahwa mereka akan memutuskan pembukaan kembali perundingan-perundingan," kata Peres.

Ia menambahkan bahwa Hamas tidak akan ikut ambil bagian dalam perundingan.

Hamas, kelompok Islamis Palestina, menguasai Gaza dan secara resmi berkomitmen akan mengancurkan negara Yahudi tersebut.

Seorang juru bicara Gedung Putih tak segera merespons telepon yang meminta komentar atas rencana itu.

Abbas telah menyatakan bahwa pelanjutan perundingan perdamaian dengan Israel bisa dilakukan jika Netanyahu berkomitmen untuk membekukan sepenuhnya pembangunan pemukiman Yahudi, termasuk penambahan alami, seperti yang diserukan perdamaian "peta jalan" 2003 yang didukung AS.

Peres mengatakan, kesepakatan pertemuan itu mungkin bisa terwujud, namun mengenai masalah yang dibahas masih belum dipecahkan.

Ia menyerukan kepada semua pihak untuk memperluas cakupan perundingan perdamaian Timur Tengah di samping masalah pemukiman.

"Mengenai masalah khusus itu, sampai kini belum ada kesepakatan. Perundingan-perundingan sedang dilakukan. Saya percaya akan ada satu solusi untuk itu," kata Peres.

"Tapi itu sangat sulit untuk meyakinkan rakyat anda, untuk membuat banyak konsesi, yang akan membuat banyak resiko," katanya.

"Tapi ini adalah tugas seorang pemimpin untuk melangkah maju," katanya.

Ia menambahkan, bahwa Netanyahu memahami apa yang perlu dilakukan.

"Dia tahu tidak adanya peluang, tidak bisa lolos, tidak ada alternatif untuk bergerak maju dan mencapai perdamaian. Dia tahun bahwa dia harus melakukan ... dan itu bukanlah saran yang sederhana," kata Peres pula.

Obama, yang telah mengimbau Israel agar membekukan pembangunan pemukiman Yahudi, mengatakan pada awal bulan ini bahwa pemerintahnya mengamati adanya perkembangan yang baik dalam masalah pemukiman Israel.

Sebagai pengganti pembekuan pemukiman sepenuhnya, Netanyahu mengatakan bahwa dia tidak akan membangun pemukiman tambahan di wilayah tersebut, yang dicaploknya dalam perang 1967.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009