Frankfurt (ANTARA News/AFP) - Bank Sentral Eropa (ECB), Kamis mengatakan, pihaknya memperkirakan ekonomi 16-negara zona euro kembali ke pertumbuhan pada tahun depan, karena pihaknya merevisi naik perkiraan untuk PDB dan inflasi.

Presiden ECB Jean-Claude Trichet mengatakan kepada wartawan stafnya sekarang memproyeksikan pertumbuhan Pertumbuhan Produk Domestik Bruto sebesar 0,2 persen pada tahun 2010, sebuah revisi naik yang signifikan dari estimasi kontraksi 0,3 persen yang diperkirakan bank pada Juni.

Untuk tahun ini, ECB menganggap output akan menyusut 4,1 persen, lebih baik daripada perkiraan sebelumnya minus 4,6 persen.

"Risiko pandangan ini masih berimbang secara luas," kata Trichet.

"Namun, ketidakpastian tetap tinggi dan volatilitas yang terus-menerus dalam data mendatang menjamin sebuah penafsiran yang hati-hati dari informasi yang tersedia," ia menambahkan.

"Secara keseluruhan, pemulihan diperkirakan akan lebih merata."

Kenaikan perkiraan pertumbuhan datang sebagai bukti bahwa zona euro ini pulih dari resesi pertama sejak zona euro dibentuk.

Ekonomi 16-negara menyusut di kuartal kedua tetapi dengan hanya 0,1 persen, statistik resmi Uni Eropa menunjukkan pada Rabu.

Penurunan 0,1 persen adalah penurunan kuartalan kelima berturut-turut untuk keluaran ekonomi kawasam, tetapi ditandai sebuah peningkatan besar pada rekor jatuh 2,5 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Survei lain, indeks pembelian manajer (PMI) yang dipantau ketat yang diterbitkan Kamis pagi, menyatakan kawasan euro mengalami ekspansi pada Agustus setelah 15 bulan mengalami kontraksi.

Pemulihan tampak telah mendorong lembaga lainnya untuk merevisi lebih tinggi proyeksi mereka untuk zona euro. Pada Kamis pagi , OECD menaikkan estimasinya untuk kegiatan ekonomi 2009 menjadi minus 3,9 persen, dari proyeksi sebelumnya kontraksi 4,8 persen.

Trichet juga mengatakan bahwa ECB merevisi perkiraan inflasi sedikit menjadi 0,4 persen tahun ini dan 1,2 persen pada tahun 2010, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya 0,3 persen dan 1,0 persen.

Dia mengatakan tekanan inflasi cenderung rendah dan dia memperkirakan zona euro keluar dari periode deflasi baru-baru ini, atau penurunan harga, "dalam bulan-bulan mendatang." (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009