Kuala Lumpur (ANTARA News) - Indonesia diminta menjelaskan kondisi keamanan berwisata bagi wisatawan mancanegara pasca gempa bummi di Jawa Barat yang mengimbas ke beberapa destinasi wisata utama seperti Bandung dan Jakarta.

"Indonesia harus jelaskan kondisi pascagempa apakah masih tetap aman dan memungkinkan untuk dikunjungi," kata Managing Director Triways Travel Network, Akil Yusof, di Kuala Lumpur, Jumat.

Dia mengatakan, penjelasan itu mendesak dilakukan mengingat Indonesia masih menjadi destinasi utama berwisata khususnya bagi turis Malaysia, namun gempa bisa membuat wisatawan asal Malaysia membatalkan perjalanan ke Indonesia.

"Mereka banyak yang khawatir dan menanyakan keamanan berwisata ke Indonesia," katanya.

Ia menilai, warga Malaysia memfavoritkan Indonesia sebagai tujuan pelancongan karena beberapa hal diantaranya sebagai destinasi "value for money" dengan kebudayaan termasuk kuliner dan bahasa yang serumpun.

"Tapi setelah melihat berita di media terjadi gempa yang menelan korban di Indonesia, banyak dari mereka jadi takut," katanya.

Apalagi etnis tertentu di Malaysia memfavoritkan Bandung dan beberapa kota di Jawa Barat sebagai tujuan utama pelancongan.

Data dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar), pada 2008 Malaysia menjadi negara kedua terbesar setelah Singapura yang mengkontribusi kedatangan turis paling banyak.

Hingga tutup buku 2008, sebanyak 864.000 turis negeri jiran melancongi Indonesia. Pada 2009, pemerintah mematok target yang lebih tinggi yakni 930.000 turis Malaysia berkunjung ke Indonesia. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009