Mataram (ANTARA News) - TNI AL dari Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), kembali menangkap 14 imigran asal Afganistan yang diduga hendak menyusup ke Australia melalui jalur laut.

"Ke-14 imigran Afganistan itu ditangkap Jumat (11/9) malam sekitar pukul 21.30 Wita di perairan Lombok Timur," kata Perwira Staf Operasional (Pasops) Lanal Mataram, Mayor Laut (KH) Ali, di Mataram, Sabtu.

Ia menjelaskan, ke-14 imigran Afganistan itu merupakan bagian dari rombongan besar pengungsi Afganistan yang diduga hendak menyusup ke wilayah Australia menggunakan kapal motor sewaan.

Pada Kamis (10/9) sekitar pukul 20.00 Wita, kapal patroli TNI AL memergoki sebuah kapal kayu berbobot 15 GT yang diduga merupakan kapal sewaan untuk menyeberangkan 56 orang imigran Afganistan ke kapal besar yang diparkir di laut lepas untuk selanjutnya menuju Australia.

Kapal pengakut puluhan imigran Afganistan itu ditangkap di perairan Nusa Tenggara Barat (NTB) sekitar dua mil sebelah utara Pulau Patakan, Kabupaten Lombok Timur.

"Ternyata saat penangkapan 56 orang imigran Afganistan di kapal kayu itu, ada 14 orang lainnya yang kabur menggunakan perahu motor ke pulau-pulau kecil dan baru bisa ditangkap keesokan harinya atau Jumat (12/9) malam," ujarnya.

Kini, 70 orang imigran Afganistan itu masih diamankan di Markas Lanal Mataram karena pihak imigrasi yang berkewajiban menangani imigran gelap itu tidak memiliki ruangan yang representatif untuk menampung mereka.

Mayor Ali mengaku sudah berkoordinasi dengan pejabat Kantor Imigrasi (Kanim) Mataram dan staf Lembaga Migrasi Internasional (IOM) terkait keberadaan imigran Afganistan itu.

"Kami sarankan para imigran Afganistan itu diberangkatkan ke daerah lain yang mungkin bisa menampung mereka karena NTB sudah menampung lebih dari 140 orang imigran Afganistan dan negara lainya di sejumlah lokasi penginapan sejak tahun 2007," ujarnya.

Pihak IOM, kata Mayor Ali, juga telah bersedia memfasilitasi pengembalian 70 orang imigran Afganistan itu ke lokasi penampungan sebelumnya di Jakarta.

Para imigran Afganistan itu merupakan bagian ribuan pengungsi WNA yang masih bertahan di berbagai daerah di Indonesia, semenjak mencari suaka politik karena saat itu negaranya dilanda kekacauan atau konflik internal, sejak tahun 2000 lalu.

"Sekarang masih diurus administrasinya, IOM akan mengembalikannya namun untuk sementara waktu ditampung di sini (markas Lanal Mataram)," ujar Ali.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009