Jakarta (ANTARA News) - Operator seluler PT Telkomsel mendapat pinjaman dari tiga bank sebesar Rp2,3 triliun, kata Direktur Keuangan Telkomsel Tri Wahyusari di Jakarta, Rabu.

"Kami baru saja menandatangani dengan Bank BII dan ANZ Bank pada minggu ini, sedangkan dengan BRI pekan lalu," katanya.

Menurut Triwahyusari, ANZ berkomitmen meberikan utang Rp1 triliun, BRI Rp800 miliar, sedangkan BII Rp500 miliar.

"Total nilai komitmen masih dalam kisaran yang kita proyeksikan yakni sebesar Rp2 triliun gingga Rp3 triliun," ujarnya.

Ia menjelaskan, relatif kecilnya pinjaman dari dua bank lokal tersebut karena terbentur aturan batasan pemberian pinjaman.

Akan tetapi ujarnya, tidak masalah karena bunga pinjaman masih sekitar 3 persen di atas Jakarta Inter Bank Offered Rates (Jibor).

Terkait rencana pinjaman 900 juta dolar AS dari perusahaan di tiga negara yaitu China, Swedia dan Finlandia yang tergabung dalam konsorsium Export Credit Agency (ECA), Triwahyusari mengatakan, sedang dilakukan penjajakan.

"Kita juga menunggu persetujuan Tim Koordinasi Pinjaman Luar Negeri (TKPLN)," tegasnya.

Ia melanjutkan, pembiayaan itu akan melibatkan enam penasehat keuangan sebagai arranger yaitu Deutsche Bank, HSBC, ICBC, Bank of China, China Development bank (CDB), dan BNP Paribas.

"Dana dari ECA diprogramkan untuk memenuhi belanja modal (capex) pada 2010," katanya.

Pada tahun 2009, perusahaan menganggarkan capex sebesar 1,3 miliar dolar AS, atau setara Rp13 triliun.

Untuk tahun ini capex sudah terpenuhi, selain dari pinjaman juga dibiayai dari internal perusahaan.

Sebelumnya anak perusahaan PT Telkom Tbk ini sudah mendapat pinjaman Rp4 triliun dari sindikasi bank lokal yang dipimpin Bank BNI dengan anggota Bank Mandiri, Citibank, dan BCA.

Utang tersebut berjangka waktu 5 tahun dan sudah termasuk grace period selama 1 tahun.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009