New York (ANTARA News) - Saham AS di Wall Street naik pada Selasa menjadi ke sekitar tertinggi baru 11-bulan di tengah optimisme pemulihan ekonomi dan prospek pendapatan perusahaan menjelang pertemuan kebijakan suku bunga Federal Reserve dan pertemuan puncak G20.

AFP melaporkan, indeks Dow Jones Industrial Average naik 40,88 poin (0,42 persen) ke 9.819,74 dalam pembukaan perdagangan, sehari setelah jatuh sedikit karena profit taking (ambil untung).

Indeks komposit Nasdaq naik 10,29 poin (0,48 persen) pada 2.148, sementara pasar secara luas indeks Standard & Poor`s 500 bertambah 5,96 poin (0,56 persen) ke tertinggi baru 11-bulan pada 1.070,62.

"Wall Street tampaknya telah melepaskan diri dari kondisi Senin pada keuntungan pandangan lebih optimis terhadap perekonomian, bahkan ketika Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memulai pertemuan untuk membahas kebijakan moneter AS," kata Joseph Hargett dari Schaeffer`s Investment Research.

Pertambahan kepercayaan diri, katanya, telah menekan safe-haven dolar AS turun, , mendorong komoditas yang dihargakan dalam greenback seperti minyak dan emas menjadi lebih tinggi.

"Dolar yang terus melemah dipicu oleh harga komoditas adalah yang didominasi dalam mata uang AS, membantu pasar utama pulih dari penurunan moderat kemarin," kata para analis Charles Schwab & Co dalam sebuah catatan kepada klien.

Laporan pendapatan perusahaan juga membantu mengangkat sentimen pada awal tindakan, kata mereka.

Dua hari rapat FOMC di Washington dimulai Selasa dan KTT Kelompok 20 diselenggarakan di kota AS Pittsburgh, Pennsylvania, pada Kamis.

The Fed secara luas diperkirakan mempertahankan tidak berubah suku bunga mendekati nol, tapi dapat membuat perubahan kecil pada program likuiditas untuk menjaga kredit mengalir karena perjuangan ekonomi untuk keluar dari resesi.

Pemimpin kunci G20 negara-negara maju dan berkembang diperkirakan untuk membahas cara untuk melepas dukungan mereka yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memerangi krisis ekonomi global, meskipun mereka tetap berhati-hati karena takut kembali membahayakan pertumbuhan.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009