Bekasi (ANTARA News) - Aksi Penipuan melalui layanan pesan singkat (SMS) dengan modus penawaran pembelian mobil, hand phone, dan laptop mulai menyebar di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Dalam aksinya pelaku mengaku sebagai anggota jajaran Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi, dan TNI, yang mengaku baru saja memperoleh barang sitaan hasil kejahatan dan melelang dengan harga jauh lebih murah dari harga jual di pasaran.

Amrin Suling (45), warga Agus Salim, Kecamatan Bekasi Timur, Kamis, mengatakan pelaku mengirim pesan dengan tulisan: "....Ini mobilnya..!! 1 unit mobil Grand Livina 15-SV`thn.08/unit65.jt. Honda City15.V-TECH`thn07/unit60.jt. Mobil Honda CRV`thn07/unit65jt. Toyota Avanza`thn07/unit.55jt. Keadaan mobil 95%".

"Selain itu, melalui nomor telepon 081289108175 mereka juga menawarkan 24 unit laptop bermerek TOSHIBA COSMIO yang harga normalnya mencapai Rp11 juta per unit, dia menawarkan harga Rp2,8 juta per unit. Hand phone merek BlackBerry Javelin, dijual seharga Rp1,5 juta per unit," katanya.

Mengetahui tawaran yang cukup menggiurkan, Amrin menghubungi nomor pelaku. "Mereka menyebutkan sejumlah nama yang kira-kira saya kenal untuk menjebak. Kebetulan salah satu nama ada yang saya kenal sebagai pimpinan TNI di Bekasi sehingga saya sempat percaya," katanya.

Saat ingin melihat barang tersebut, kata dia, pelaku meminta uang muka Rp500 ribu, dengan alasan stok barang sedikit, sementara barang bisa diambil besok di Mapolrestro Bekasi.

"Saya baru sadar ketika pelaku tidak mengetahui bahwa di wilayah Bekasi ada dua markas kepolisian yakni, Polres Metro Bekasi Kabupaten dan Polresmetro Bekasi. Pada awalnya ia mengaku anggota Polres Kabupaten tapi selanjutnya Polres Kota," katanya.

Sementara itu, Kapolresmetro Bekasi Kabupaten, Kombes Masguntur Lauphe, mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap kasus penipuan melalui SMS.

"Kami tidak pernah menjual barang sitaan karena itu dilarang. Saya harap masyarakat jangan terlalu percaya terhadap penipuan seperti itu," katanya.

Menurutnya, momen Lebaran banyak dimanfaatkan pelaku kejahatan dengan melakukan modus penipuan tertentu demi memperdayai korbannya.

"Saat Lebaran banyak masyarakat yang masih memiliki uang lebih dari hasil THR ataupun sumber keuangan lainnya. Ini merupakan sasaran empuk bagi pelaku kejahatan," katanya.

Masguntur meminta peran aktif masyarakat untuk segera melaporkan kasus serupa kepada pihak kepolisian terdekat.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009