Bandung (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi memantau intensif aktivitas vulkanik tiga gunung api di Sumatra menyusul gempa bumi berkekuatan 7,6 Scala Richter (SR) yang melanda Sumatra Barat.

"Hingga saat ini belum ada laporan rinci dari pengawas gunung api itu, yang jelas kami memantau intensif untuk mengantisipasi ada dampaknya terhadap ketiga gunung itu," kata Kepala usat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Dr Surono di Bandung, Kamis.

Ketiga gunung api yang dipantau intensif itu adalah Gunung Talang, Tandikat dan Gunung Merapi. Hingga Kamis pukul 12.00 WIB status ketiga gunung api itu masih berstatus normal atau level I.

Pengawasan intensif dilakukan menyusul karakter gunung api di Sumatera cukup rentan terkena dampak gempa bumi, terutama aktivitas Gunung Talang.

Sementara itu, PVMBG juga mengirimkan tim ke Sumatra Barat. Selain tim ahli dari gerakan tanah juga tim ahli pengawas gunung api.

"Tim PVMBG sudah berangkat Kamis pagi menggunakan pesawat Hercules dari Halim Perdanakusumah," kata Surono.

Terkait kejadian gempa bumi di Sumatra Barat, kata Surono kawasan itu termasuk kawasan rawan gempa bumi. dari kondisi daerahnya, Padang dan sekitarnya tersusun dari aluvium dan batuan vulkanik berumur kuarter serta bantuan sedimen berumur tersier.

Batuan aluvium dan batuan vulkanik tersier mempunyai sifat lepas urau dan belum terkomaksi dengan baik dan bersifat memperkuat efek goncangan gempa bumi.

"Gempa ini diperkirakan berasosiasi dengan aktivitas zona subduksi Sunda di sebelah barat Pulau Sumatra. Tsunami tidak terjadi pada kejadian gempa ini karena tak ada deformasi dasar laut," kata Surono.

Pada kesempatan itu, PVMBG mengimbau masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan Satkorlak dan Satlak Penanggulangan Bencana.

"Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempabumi dan tsunami. Warga diharapkan waspada gempa susulan yang kemungkinan berkekuatan lebih kecil," kata Surono.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009