Peshawar, Pakistan (ANTARA News) - Saudara kandung pemimpin baru Taliban Pakistan Hakimullah Mehsud tewas dalam pertempuran dengan militer di wilayah suku tempat gerilyawan itu berpangkalan, kata para pejabat keamanan, Kamis.

Kalimullah Mehsud tewas, Senin, dalam baku tembak di pangkalan gerilyawan Waziristan Utara , yang berbatasan dengan Afghanistan.

"Kalimullah dikebumikan Rabu. Ia tewas Senin dalam baku tembak dengan pasukan keamanan," kata seorang pejabat keamanan di Waziristan Utara kepada AFP.

Seorang pejabat intelijen di wilayah itu mengkonfirmasikan berita itu.

Surat kabar berbahasa Inggris Dawn yang mengutip juru bicara Taliban Qari Hussain mengatakan para pembom bunuh diri sedang dipersiapkan untuk membalas kematian Kalimullah.

"Kami akan melakukan pembalasan atas tewasnya Baitullah dan Kalimullah," kata Hussain yang dikutip surat kabar itu, mengacu pada orang yang digantikan Hakimullah Mehsud Baitullah Mehsud yang tewas di daerah kantong suku itu bulan lalu.

Pertempuran meletus di pinggiran Waziristan Utara, Senin setelah para gerilyawan Taliban menembakkan rudal ke sebuah kamp paramiliter di kota Razmak, menewaskan seorang tentara dan mencederai lima lainnya, kata para pejabat keamanan saat itu.

Sebagai balasan, pasukan paramiliter menggempur tempat-tempat persembunyian gerilyawan di sekitar Razmak dan daerah-daerah Makeen dan Ladgha, Waziristan Selatan, dengan tujuh gerilyawan Taliban termasuk Kalimullah Mehsud tewas dalam pertempuran itu.

Hakimullah Mehsud, yang belum berbicara dengan media atau tampil di publik sejak ia diangkat, memiliki dua saudara yang masih hidup.

Komandan muda itu, yang diperkirakan berusia 30 tahun, memimpin kelompok Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) Agustus lalu setelah kelompok itu akhirnya mengkonfirmasikan kematian pemimpin mereka Baitullah Mehsud dalam serangan udara AS 5 Agustus.

Pemerintah Pakistan menuduh TTP yang dibentuk Baitullah Mehsud akhir tahun 2007 atas sebagian besar dari sekitar 270 serangan dan bom bunuh diri yang menewaskan lebih dari 2.100 orang di seluruh Pakistan dalam dua tahun belakangan ini.

Islamabad awal tahun ini melancarkan serangan untuk mengusir para pejuang Taliban dari wilayah barat laut, dan telah mencapai hasil di lembah Swat.

Para pengamat mengatakan mereka akan menghadapi satu tugas jauh lebih berat di Waziristan Utara dan Selatan, yang terdapat banyak gerilyawan Taliban dan kelompok garis keras lainnya yang melarikan diri dari Afghanistan setelah invasi pimpinan AS tahun 2001.

Mereka tinggal di kamp-kamp di gunung-gunung daerah semi otonomi itu, dan Washington mengatakan para gerilyawan itu merencanakan serangan terhadap pasukan Barat dan menyusup perbatasan itu untuk mengincar pasukan asing di Afghanistan.

Serangan-serangan rudal oleh pesawat AS di wilayah itu meningkat baru-baru ini dengan tiga serangan seperti itu di Waziristan Utara dan Selatan menewaskan para gerilyawan dalam dua hari belakangan ini. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009