Istanbul (ANTARA News/AFP) - Afrika keluar dari krisis yang melemahkan permintaan untuk ekspor tahun ini, IMF mengatakan pada Kamis, tetapi memperingatkan bahwa risiko kemiskinan di sana memburuk jika pemulihan lebih lambat dari yang diperkirakan.

"Pertumbuhan di Afrika ... diperkirakan mendapatkan kembali momentum karena pemulihan global sedang berlangsung," Dana Moneter Internasional, sebuah badan multilateral yang memberikan pinjaman ke negara-negara dalam masalah, mengatakan dalam laporan dua kali setahun "World Economic Outlook".

Tetapi memperingatkan bahwa "prospek untuk kawasan adalah subjek signifikan ketidakpastian" dan mengatakan pemerintah harus fokus melindungi orang dari risiko kemiskinan mendalam dan pengangguran.

"Lebih lemah dari perkiraan pemulihan ekonomi global akan memperlambat pemulihan di pasar komoditas dan memperburuk prospek arus masuk," termasuk bantuan luar negeri, kata laporan yang dirilis di sini menjelang pertemuan tahunan IMF.

"Kebijakan harus diarahkan untuk mengurangi dampak resesi global pada kegiatan ekonomi dan kemiskinan, sambil terus memperkuat
dasar bagi pertumbuhan yang berkelanjutan."

Krisis memukul keras Afrika Selatan, negara Afrika yang paling dekat terikat pada pasar keuangan global, tetapi kemudian merembes tetangganya di utara, terutama eksportir minyak besar seperti Nigeria, kata IMF.

Manufaktur negara-negara seperti Maroko dan eksportir komoditas seperti Botswana kemudian pada gilirannya terpengaruh, karena perdagangan global ambruk.

Laporan memperkirakan bahwa perekonomian Afrika secara keseluruhan akan tumbuh empat persen pada tahun 2010 setelah tingkat pertumbuhan melemah 1,7 persen tahun ini -- lebih kuat daripada ekonomi besar dunia yang terpukul resesi baru-baru ini.

Afrika Selatan, ekonomi terbesar benua, akan melihat pertumbuhan 1,7 persen pada tahun 2010 setelah kontraksi 2,2 persen tahun ini, kata IMF.

Baru-baru ini IMF melihat arus modal meningkat dan "pertumbuhan diperkirakan berlanjut pada paruh kedua tahun 2009, didukung oleh ekspansi fiskal dan kebijakan moneter dan proyeksi pemulihan perdagangan global."

Botswana adalah di antara negara-negara Afrika yang terkena dampak paling parah krisis global, dengan permintaan untuk berlian terjun, sedangkan Seychelles telah menderita penurunan pariwisata, kata IMF.

"Di sisi lain, banyak negara berpenghasilan rendah di kawasan yang memiliki komoditas ekspor lebih terdiversifikasi tampak tidak begitu parah terkena resesi global" dan kemungkinan untuk pulih dengan cepat. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009