Kupang (ANTARA News) - Indonesia diwakili Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Timor Leste (TL) akan menyelenggarakan pertandingan persahabatan (peace games) tuna grahita (keterbelakangan mental) pada Oktober 2009 di Kupang.

"Kegiatan ini merupakan balasan atas kunjungan duta tuna grahita Indonesia ke Timor Leste pada 2008 lalu," kata Kepala Bidang Kepemudaan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (PPO) NTT Semuel A. Hauteas di Kupang, Sabtu.

Menurut dia, ada dua jenis kegiatan yang dipertandingkan dalam turnamen persahabatan antara dua negara tetangga itu yakni sepak bola kelimaan (lima orang dalam satu tim) dan wizards of the coast (Wotc) atau pertandingan sejenis boling.

"Kegiatan ini dikhususkan bagi para penyandang tuna grahita. Para peserta pertandingan akan dihimpun dari seluruh penyandang tuna grahita se-NTT," katanya.

Penyelenggara pertandingan persahabatan ini, lanjut Semuel, dipercayakan kepada Special Olympics Indonesia (Soina), suatu organisasi yang memberi perhatian khusus bagi para penyandang tuna grahita.

"Pertandingan persahabatan yang akan dilaksanakan itu dijadikan sebagai momen mempersiapkan diri untuk mengikuti kejuaraan dunia tahun 2011 di Athena," katanya.

Untuk tingkat dunia, katanya, disebut dengan nama Special Olympics, sebuah wadah gerakan global yang memberdayakan penyandang tuna grahita melalui pelatihan dan kompetisi olahraga.

Disebut Special Olympics, katanya, karena kekhususannya telah diakui oleh International Olympics Commitee (IOC) sebagai satu-satunya organisasi olahraga khusus tuna grahita.

Soina merupakan sebuah organisasi olahraga yang bernaung di bawah Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia (FOMI).

"Untuk NTT, Soina baru dibentuk di Kota Kupang. Diharapkan, pada tahun 2010 organisasi Soina ini sudah terbentuk di semua kabupaten/kota se-NTT. Ini penting mengingat jumlah penyandang tuna grahita di NTT cukup banyak," katanya.

Semuel yang juga Ketua Harian FOMI NTT ini menyampaikan, para pengurus FOMI terdiri atas pembina olahraga tingkat daerah seperti Yayasan Jantung Indonesia NTT, paguyuban dari daerah kabupaten/kota yang membina seni dan permainan rakyat.

Visi yang diemban special olympics dimaksud, katanya, memberikan kesempatan kepada penyandang tuna grahita untuk menjadi orang yang berguna dan produktif yang diterima dan dihormati masyarakat.

Sedangkan misinya yakni menyelenggarakan pelatihan dan kompetisi olah raga sepanjang tahun bagi warga tuna grahita.

Tujuan lain, katanya, memberikan kesempatan yang berkesinambungan untuk membentuk fisik yang sehat, menunjukkan keberanian, merasakan kebahagiaan dan memperlihatkan kemampuan, keahlian dan persahabatan dengan keluarganya, atlet special olympics lainnya dan masyarakat.

Sekretaris Soina NTT Farin Balu secara terpisah mengatakan, berdasarkan penelitian organisasi kesehatan dunia (WHO), jumlah penyandang tunag grahita di seluruh dunia adalah tiga persen dari total populasi. Atas dasar itu, diperkirakan jumlah penyandang tuna grahita di Indonesia berkisar 6 juta jiwa.

"Sebagai lembaga sosial, kegiatan Soina bertumpu pada partisipasi masyarakat dan dukungan pemerintah," katanya berharap.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009