Padang (ANTARA News) - Puluhan personil militer asing berdatangan ke Sumatra Barat (Sumbar) untuk membantu upaya percarian korban gempa 7,6 SR yang menguncang Kota Padang dan daerah lain di provinsi tersebut.

Pantauan di Sarkorlak Penanggulangan Bencana Sumbar di Padang, Minggu, sejumlah pimpinan dari militer asing berseragam loreng nampak berkoordinasi dan melaporkan kehadirannya di Posko tersebut.

Personil asing itu, antara lain dari Amerika Serikat, Australia, Jepang, Rusia dan sejumlah negara di Eropa dan Asia.

Truk-truk loreng milik militer asing juga mulai nampak di Padang seperti milik Malaysia.

Selain personil militer, ratusan relawan dari puluhan lembaga sosial dan SAR asing juga telah berdatangan ke Sumbar sejak sehari setelah bencana terjadi Rabu (30/9).

SAR asing itu, seperti dari Malaysia, Singapura, Jepang, Korea, Australia, Swiss, Jerman, Kanada, Amerika Serikat, Turki, Saudi Arabia, Uni Eropa dan lembaga-lembaga di bawah PBB.

Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat (AS) menawarkan bantuan personil militer dan berbagai peralatan dibawa dengan kapal induk untuk membantu upaya evakuasi para korban gempa.

Tawaran bantuan itu disampaikan pemerintah AS melalui Konsul Jendral AS untuk Sumatra, kata Ketua Harian Sarkorlak Penanggulangan Bencana Sumbar, Marlis Rahman.

Kapal induk dengan ratusan personil militer serta didampingi kapal korvet AS itu kini tengah belayar tidak jauh dari perairan Sumatra, tambahnya.

Ia mengatakan, menurut konsul jendral AS itu jika tawaran ini dapat diterima pihak Indonesia, maka dalam bebarapa hari kapal induk dengan personilnya telah dapat mendekati perairan laut Sumbar.

Namun, menurut Marlis, pihak Sumbar dan Indonesia belum terlalu membutuhkan bantuan militer AS dalam upaya evakuasi para korban gempa.

"Kita menilai personil TNI, Polri dan Tim SAR Indonesia bersama pihak terkait lainnya masih mampu melakukan upaya evakuasi terhadap para korban," tambahnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009