Washington (ANTARA News/Reuters) - Penasehat keamanan senior Presiden Barack Obama, Minggu, menolak laporan bahwa Iran lebih mendekati pembuatan bom atom dan mengatakan kerjasama Iran dalam beberapa pekan terakhir baik bagi anti-pengembangan senjata nuklir.

Suratkabar The New York Times memberitakan, Sabtu, seorang analis yakin terhadap staff Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang mengatakan, Iran telah memperoleh "informasi cukup untuk dapat merancang dan memproduksi" sebuah bom.

"Apakah mereka mengetahui bagaimana melakukannya atau tidak merupakan perkiraan, tetapi apa yang kami amati adalah apakah maksud mereka, dan kami mengkhawatirkan tujuan itu," kata penasehat Keamanan Nasional, Jim Jones.

"Kami sekarang mengetahui Iran bersedia datang ke meja perundingan," kata Jones dalam program "Face the Nation" CBS.

Ditanya apakah Iran hampir mempunyai bom, Jones mengatakan pada CNN: "Tidak, kami menunggu laporan apa yang telah kami keluarkan."

"Apa yang telah terjadi mengenai Iran dalam beberapa pekan terakhir sangat berarti," katanya pada program "State of the Union" CNN, dengan menyebutkan keputusan Iran agar membuka tempat pengayaan uranium yang baru dekat kota sucinya kaum Syi`ah, Qom, untuk diinspeksi.

Dirjen IAEA, Mohammed ElBaradei, mengumumkan, Minggu, di Teheran bahwa pihak IAEA akan menginspeksi tempat pengayaan uranium Iran itu pada 25 Oktober dan ia memuji suatu pergantian dari konspirasi ke kerjasama dalam menghadapi Barat.

Iran, yang menolak tuduhan Barat bahwa ia sedang mengupayakan senjata nuklir, mengadakan pembicaraan dengan enam negara besar di Jenewa pada Kamis. Para pejabat Barat mengatakan, dalam pembicaraan itu, Iran telah setuju pada prinsipnya untuk mengirimkan sebagian besar uranium yang digandakan untuk diproses di Rusia dan Perancis.

Jones mengatakan, pertemuan mendatang dengan Iran pada 19 Oktober akan membicarakan cara mentransfer kuranglebh 1.200 kilo uranium yang digandakan secara rendah ke Rusia.

Dua perkembangan itu "menggerakkan upaya tersebut dalam tujuan kami secara menguntungkan", dan merupakan langkah-langkah positif bagi upaya Barat untuk mengetahui kapasitas senjata nuklir di dunia, kata Jones.

"Jelas, mengenai anti-penyebaran senjata nuklir, apakah itu Korea Utara atau Iran, `dunia` mengirimkan pesannya masing-masing ke dua negara itu dan untungnya, kami melihat reaksi positif terhadap itu," kata Jones kepada CNN.

"Sekarang, sesuatunya sedang bergerak dalam arah yang benar."

Duta Besar AS untuk PBB, Susan Rice mengatakan, ia "tak dalam posisi untuk menggolongkan laporan (The New York Times) maupun intelijen kami.

"Ada berbagai perkiraan dan mereka semua tak bersekutu," kata Rice pada program "Meet the Press" NBC.

"Apa yang terjadi pekan lalu merupakan permulaan yang konstruktif tetapi ini baru permulaan. Tanggungjawab itu kini pada Iran untuk mematuhi komitmennya yang telah ia keluarkan."(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009