New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak bervariasai pada Senin waktu setempat, setelah data baru menunjukkan bahwa sektor jasa AS tumbuh pada September untuk pertama kalinya dalam satu tahun, meningkatkan harapan pemulihan di negara konsumen energi terbesar di dunia.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman November, naik 46 sen menjadi berakhir pada 70,41 dolar AS per barel, pulih dari kerugian sebelumnya.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November turun tiga sen menjadi 68,04 dolar AS per barel.

Harga berbalik naik atau "rebound" setelah sebuah survei yang dilakukan oleh manajer pembelian menunjukkan bahwa sektor jasa AS tumbuh pada September untuk pertama kalinya dalam satu tahun, menyulut optimisme pemulihan ekonomi dari resesi panjang.

Pasar minyak mengikuti pasar saham, yang juga pulih setelah empat hari turun dalam bereaksi terhadap survei Institute of Supply Management (ISM) yang menunjukkan indeks non manufaktur naik menjadi 50,9 persen dari 48,4 persen pada Agustus. Angka di atas 50 persen menunjukkan pertumbuhan.

Kenaikan indeks lebih besar daripada ekspektasi analis 50,0 persen.

"Pasar bersatu di belakang berita ekonomi yang baik, yang diimbangi sebagian sentimen negatif yang terjadi pada hari Jumat," kata Andy Lipow dari Lipow Oil Associates.

Data resmi yang dirilis Jumat lalu menunjukkan kehilangan pekerjaan AS melaju cepat menjadi 263.000, mengirim tingkat pengangguran menjadi di tertinggi 26 tahun pada 9,8 persen pada September.

Sub-indeks pekerjaan ISM pada Senin mencerminkan PHK yang berkelanjutan tapi tidak seberat seperti dalam bulan-bulan sebelumnya, naik 0,8 persen menjadi 44,3 persen.

Sektor jasa membentuk bagian terbesar dari kegiatan ekonomi AS dan kesempatan kerja, dan oleh karena itu penting untuk pemulihan dari resesi panjang.

Tetapi analis Phil Flynn dari PFG Best memperingatkan bahwa harga minyak bisa tetap di bawah tekanan.

"Kehilangan pekerjaan memuncak dan pasokan minyak meningkat. Ini adalah waktu untuk menghadapi fakta. Data ekonomi baru-baru ini meruntuhkan kasus minyak bullish (bergairah)," katanya.

"Selamat datang di pengangguran pemulihan ekonomi yang seharusnya mengurangi ekspektasi permintaan minyak lebih jauh karena kami melihat ke depan kami."

Faktor lain yang membebani harga minyak adalah meredanya kekerasan di negara kaya minyak Nigeria.

Tiga pemimpin militan terkemuka Nigeria di pusat minyak Delta Niger menyerahkan senjata mereka bersama ribuan pejuang pada Sabtu di bawah amnesti pemerintah.

Di antara mereka adalah Pemerintah Ekpemupolo, yang populer dikenal sebagai "Tompolo", yang menerima tawaran amnesti selama pertemuan dengan Presiden Nigeria Umaru Yar`Adua pada Sabtu.

"Sebagian dari premi geopolitik belakangan ini dapat terkikis karena Tompolo, di balik banyak serangan di Delta Niger, telah meletakan senjata," kata Mike Fitzpatrick dari MF Global.

Tapi ia memperingatkan bahwa kelompok bersenjata utama MEND telah memperingatkan bahwa "komandan tidak diketahui" telah menggantikan mereka yang telah menerima amnesti dan bahwa fase berikutnya dari kampanye kekerasan akan dimulai segera.

PerjanjianIran baru-baru ini mengizinkan para inspektur senjata mengakses fasilitas pengayaan nuklir yang baru diungkapkan mungkin juga menguras beberapa dukungan untuk harga," kata Fitzpatrick. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009