New York (ANTARA News/AFP) - Dolar AS melemah pada Senin waktu setempat, setelah pertemuan akhir pekan para kepala keuangan Kelompok Tujuh (G-7) memberikan kesan lepas tangan pendekatan terhadap pasar mata uang.

Survei pada sektor jasa AS yang lebih kuat dari yang diperkirakan memberikan kontribusi terhadap pelemahan greenback dengan menawarkan bukti pemulihan ekonomi yang mendorong investor lebih banyak mengambil risiko, yang menyakiti mata uang "safe haven".

Euro meningkat menjadi 1,4648 dolar pada 2100 GMT terhadap 1,4572 dolar akhir Jumat di New York.

Sementara dolar diperdagangkan pada 89,51 yen turun dari 89,80 yen pada Jumat.

Investor mendorong dolar lebih rendah setelah pertemuan G-7 di Istanbul menawarkan sedikit bukti yang menunjukkan upaya terkoordinasi untuk mengangkat greenback yang kendur.

Michael Malpede dari Easy Forex mengatakan, komunike G-7 "mengungkapkan keprihatinan tentang volatilitas nilai tukar yang berlebihan tetapi berhenti sesaat mendesak untuk medukung dolar."

Kathy Lien dari Global Forex Trading mengatakanbahwa "kurangnya kritik langsung tentang pelemahan dolar" oleh G7 "mendorong para pedagang mata uang untuk memulihkan perdagangan dolar pendek mereka."

Sementara data menunjukkan sektor jasa Amerika Serikat dilaporkan telah tumbuh pada September untuk pertama kalinya dalam setahun.

Institute of Supply Management mengatakan indeks non-manufaktur naik menjadi 50,9 persen dari 48,4 persen pada Agustus. Setiap angka di atas 50 persen menunjukkan pertumbuhan.

Sektor jasa membentuk bagian terbesar dari kegiatan ekonomi AS dan kesempatan kerja, dan oleh karena itu penting untuk pemulihan dari resesi panjang.

Dalam beberapa bulan terakhir, data yang kuat telah menyakiti dolar karena menunjukkan sebuah pemulihan di jalur yang akan mendorong dana ke aset berisiko, termasuk mata uang selain greenback.

Tapi Camilla Sutton dari Scotia Capital mengatakan, dolar akan perlu untuk pemulihan melihat "rebound" ekonomi yang solid yang akan mendorong Federal Reserve untuk mengangkat suku bunga dari basis mereka mendekati nol.

"Kami tetap percaya bahwa pasar terlalu agresif dalam penetapan harga dalam kemungkinan 42 persen bahwa The Fed akan mulai memperketat kebijakan di kuartal pertama tahun 2010 dan menurut kepercayaan akan ada tekanan kerugian pada dolar karena ekspektasi ini didorong lebih jauh ke 2010," katanya.

"Ini adalah minggu di AS dengan data yang paling sepi , yang akan menempatkan fokus tepat pada pendapatan. Alcoa akan merilis pada Rabu. Pasar akan mencari bukti bahwa penghasilan didorong oleh lebih dari sekadar pemotongan biaya."

Ke depan, Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Inggris masing-masing menggelar pertemuan kebijakan bulanan mereka berikutnya pada Kamis. Kedua bank sentral diperkirakan mempertahankan suku bunga utama mereka pada tingkat terendah.

Pada akhir perdagangan di New York, dolar berdiri pada 1,0320 franc Swiss dari 1,0408 franc pada Jumat. Pound berada pada 1,5934 dolar turun tipis dari 1,5938 dolar pada Jumat.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009