Pati (ANTARA News) - Puluhan orang yang diduga keracunan makanan yang disajikan di pesta pernikahan seorang warga Desa Pecangaan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, masih dirawat intensif di Puskesmas Batangan.

Kepala Puskesmas Batangan, Sri Sadono, di Pati Selasa mengatakan, jumlah korban yang masih menjalani rawat inap sebanyak 93 orang, sedangkan rawat jalan sekitar 65 orang.

"Jumlah korban yang menjalani perawatan dimungkinkan bertambah. Tetapi, jumlah pastinya belum diketahui," katanya.

Ia mengatakan, jumlah pasien yang menjalani rawat jalan mencapai ratusan orang.

Ia mengatakan, sejumlah pasien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit akan segera dirujuk ke rumah sakit terdekat.

Hingga saat ini, dirinya belum mengetahui apakah penyebab keracunan itu berasal dari makanan yang disajikan saat pesta pernikahan tersebut.

Tetapi, katanya, sampel makanan sudah diambil oleh petugas kesehatan lingkungan untuk dikirimkan ke balai laboratorium kesehatan guna penelitian.

"Kita tunggu hasilnya, apakah benar makanan yang disajikan membuat warga keracunan," katanya.

Kepala Kepolisian Sektor Batangan, AKP Sudarsono, mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih mengumpulkan sejumlah barang bukti untuk mengungkap penyebab kasus itu.

"Petugas juga sudah mengambil sampel sisa makanan dari pemilik hajatan untuk dikirim ke Labfor (Laboratorium Forensik,red.)," katanya.

Polisi akan mengambil tindakan sesuai dengan hukum jika menemukan bahwa peristiwa itu sebagai tindak kriminal

"Kita tunggu hasilnya nanti," katanya.

Sejumlah warga yang dirawat di puskesmas setempat terpaksa ditempatkan oleh petugas di lorong-lorong puskesmas itu karena ruangan untuk rawat inap telah penuh pasien.

Sebagian besar pasien terlihat kondisinya masih lemah karena mual, muntah, dan pusing.

Petugas medis juga tampak memasang infus terhadap pasien sebagai salah satu cara memulihkan kesehatannya.

Para pasien yang menjalani perawatan di puskesmas setempat adalah tamu pada pesta perkawinan di rumah Hariyanti, warga setempat.

Salah seorang pasien, Wiwik, mengaku, merasakan kepalanya pusing sekitar dua jam sepulang dari tempat pesta perkawinan itu.

"Karena kesehatan saya semakin menurun, keluarga akhirnya membawa ke puskesmas," katanya.

Pihak Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Pati menurunkan tambahan delapan dokter, 20 unit tempat tidur pasien, dan beberapa tenda darurat ke puskesmas itu untuk mendukung penanganan terhadap para pasien.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009