Jakarta (ANTARA News) - Jenazah dua teroris yakni Syaifudin Zuhri bin Djaelani alias Ustad Syaifudin Zuhri alias Udin alias Soleh, dan Mohamad Syarhrir alias Aing (41), berada di ruang Forensik Kedokteran RS Polri, Jakarta, Jumat (9/10), dan akan dilakukan otopsi.

Hal tersebut dikatakan Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Sukanto Brigjen Pol DR. M Aidy Rawas.

Menurut Aidy Rawas, dua mayat teroris setelah dilakukan identifikasi sidik jari, maka akan dilakukan otopsi.

"Nanti malam akan dilakukan otopsi hingga besok pagi," ujar Aidy Rawas.

Namun menurut Aidy Rawas, setelah dilakukan tes DNA pembanding dari keluarga pun harus dilakukan dengan tes Ante Mortem. Bahkan struktur gigi kedua jenazah, akan dicocokan dengan keluarganya.

Jenazah Syaifudin Zuhri alias Soleh yang diketahui sebagai warga Perum Telaga Kahuripan Parung Bogor, Jawa Barat itu, sedang dilakukan identifikasi oleh anggota Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis).

Selama dua jam tim Inafis melakukan pemeriksaan, sedik jari kedua teroris yang merupakan anak buah Noordin M Top tersebut.

Inafis pun melakukan pemeriksaan sidik jari jenazah Mohamad Syarhrir alias Aing (41) warga Komplek Garuda Blok C1, No. 6A, RT 6/16, Kampung Melayu Teluk Naga, Tangerang Banten, yang nantinya akan dicocokan dengan sidik jari ijazah miliknya yang disimpan keluarga.

Keduanya merupakan saudara ipar Ibrohim yang tewas di tembak Densus 88 di Temanggung, Jawa Tengah.

Kini kedua jenazah teroris yang terlibat peledakan bom di hotel JW Marriott dan Ritz Carlton pada 17 Juli 2009, tersebut berada di ruang forensik Kedokteran RS Polri.

Kedua pelaku teroris yang merupakan kakak beradik tersebut, tewas dengan luka tembak. Ustad Sayifudin Zuhri diketahui merupakan perekrut anggota teroris yang akan melakukan peledakan bom bunuh diri.

Sedangkan Mohamad Syahrir yang berperan sebagai perakit bom tersebut, juga pernah bekerja sebagai mekanik di pesawat penerbangan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009