Tangerang (ANTARA News) - Pihak keluarga menyatakan keikhlasannya terhadap tewasnya Syaifudin Zuhri bin Djaelani Irsyad alias Udin alias Soleh dan Mohamad Syahrir dalam sebuah penyergapan di kontrakan Jalan Semanggi II RT02/03, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten.

"Kami semua ikhlas, itu mungkin jalan terbaik bagi mereka," kata Kakak kandung Zuhri dan Syahrir, Anugerah melalui pesan singkat telepon seluler di Tangerang Selatan, Sabtu.

Anugerah yang juga kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menyatakan pihak keluarga tetap menganggap Zuhri dan Syahrir merupakan saudara atau adik kandung Anugerah, meski mereka berdua berbeda prinsip.

Mabes Polri menduga kuat Zuhri dan Syahrir terlibat dalam jaringan teroris pimpinan Noordin M. Top, bahkan keduanya dianggap sebagai dalang perencanaan pengeboman di Hotel Ritz Carlton dan JW. Marriott, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, 17 Juli 2009.

Anugerah yang merupakan mantan anggota DPRD Kabupaten Tangerang, tercatat sebagai anak kedua dari sembilan bersaudara, sedangkan Syahrir anak keempat dan Zuhri anak keenam, serta Sucihani anak bungsu yang berstatus istri Ibrohim yang ditetapkan sebagai pelaku peledakan di Hotel JW. Marriott dan Ritz Carlton.

Anugerah mengatakan Zuhri dan Syahrir sudah mengambil keputusan dan memilih jalan yang terbaik menurut keduanya, namun pihak keluarga berdoa semoga Allah SWT mengampuni segala dosanya.

Anugerah mengungkapkan pihak keluarga masih menunggu informasi dari Mabes Polri terkait kepastian identitas dua orang yang diduga pelaku teror dalam penyergapan dilakukan Tim Densus 88 Antiteror.

"Kami menunggu kepastian dari polisi hingga Senin (12/10)," ujarnya.

Sebelumnya, Tim Densus Antiteror menyergap sebuah rumah kontrakan dan menembak mati dua orang yang diduga kuat pelaku teror, bernama Syaifudin Zuhri bin Djaelani alias Udin alias Soleh dan Mohamad Syahrir alias Aing.

Penyergapan dua orang yang diduga teroris tersebut, Jumat (9/10) pada pukul 11.15 WIB di sebuah kontrakan kamar 15, di Jalan Semanggi II RT02/03, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

Namun demikian, Mabes Polri belum bisa memastikan identitas dua orang yang ditembak tersebut, karena harus menunggu hasil pemeriksaan identifikasi oleh tim forensik di Rumah Sakit Polri, hingga Senin (12/10) mendatang. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009