Tangerang (ANTARA News) - Beberapa mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten, mendatangi aparat kepolisian yang berjaga ketat di depan rumah kost Semanggi II, Sabtu sore.

Sekitar 10 mahasiswa itu mendesak kepada aparat kepolisian membuka pagar kost usai pengebrekan yang dilakukan tim Densus 88 yang menewaskan dua orang teroris di kamar kost No15 di Jalan Semanggi II RT02/03, Kelurahan Cempaka Putih, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Jum`at siang.

"Kami mau mengambil barang-barang kami yang masih tertinggal di dalam kamar kost,"ujar Rizki, salah satu mahasiswa UIN semester III di Tangerang, Sabtu.

Menurut Rizki, ia bersama 10 temannya dan puluhan mahasiswa yang menempati rumah kost dua lantai tersebut ingin mengambil dompet, telepon genggam dan laptop serta pakaian.

"Kami  tidak punya uang untuk membeli makanan karena dompet masih didalam kamar, begitu juga dengan barang lain yang sangat kami butuhkan,"ungkap Rizki pemilik kamar No 3 lantai satu kost Semanggi II.

Di hadapan petugas, Rizki bersama puluhan mahasiswa meminta aparat kepolisian untuk memberikan waktu sebentar kepada mahasiswa untuk mengungsikan barang mereka dari dalam kamar kost Semanggi II.

Sementara itu, Ian Achmad mahasiswa semester I UIN mengatakan, setelah tim Densus 88 mengrebrek di rumah kost itu, mereka tidak sempat membawa barang berharga milik mereka.

"Sampai hari ini baju dan celana kami belum diganti dan masih menumpang di rumah kost teman yang lain,"aku Ian.

Di depan mahasiswa salah seorang petugas Polsek Ciputat, Pardi menyatakan, pihaknya tidak berwenang membuka pagar kamar kost bagi siapapun yang ingin mengambil barang.

Alasannya, sampai saat ini tim penyidik Mabes Polri belum melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di kost Semanggi II di kamar nomor 15 dimana dua teroris itu ditembak mati.

"Saya minta mahasiswa untuk bersabar, wong saya saja dari kemarin belum pulang kerumah karena ditugaskan menjaga rumah kost ini,"ujar Pardi.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009