Yogyakarta (ANTARA News) - Pengamat sosial politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Arie Sudjito MSi, memperkirakan presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan membuat skema korporatisme politik dalam kabinetnya.

"SBY akan membuat skema korporatisme antara Partai Demokrat (PD), Partai Demokrasi Indonesia Perjuagan (PDIP) dan Partai Golkar," katanya di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, komposisi kabinet kemungkinan proporsional antara partai politik (parpol) dan kalangan profesional hanya saja kekuasaan dikelola dan disangga koalisi tiga parpol besar dengan arah yang sama.

"Dengan skema tersebut maka jelas tidak akan ada oposisi efektif, sementara parpol-parpol kecil hanya menjadi penggembira sirkuit politik," katanya.

Ia mengatakan, jika tidak ada terobosan maka parpol kecil tidak akan mampu mengimbangi kekuatan skema korporatisme tersebut sehingga masyarakat sipil harus berkonsolidasi untuk mengimbanginya.

"Masyarakat sipil harus berkonsolidasi untuk mengimbangi dengan cara membuat regrouping untuk membangun basis-basis gerakan sipil yang kuat, sembari mempersiapkan pertarungan baru menuju Pemilu 2014," katanya.

Ari mengatakan, jika masyarakat sipil tidak berani membangun basis-basis kekuatan sipil maka dikhawatirkan proses demokratisasi di negeri ini akan berjalan di tempat dan ini tidak akan memberikan pembelajaran yang baik bagi masyarakat.

"Jika masyarakat sipil tidak memilki basis kekuatan untuk mengimbangi korporatisme tersebut maka akan mengalami kemandegan demokrasi karena tidak ada lagi oposisi efektif," katanya.

Ia mengatakan, dominasi ketiga parpol tersebut dan kemenangan mutlak SBY memang tidak akan menghasilkan ororiterisme namun juga tidak akan meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.

"Saya yakin dominasi ketiga partai dan kemenganan mutlak SBY tidak akan menghasilkan otoriterisme, tetapi kualitas demokrasi mungkin tidak meningkat atau masih prosedural saja," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009