Phnom Penh (ANTARA News/AFP) - Sedikitnya 500 pekerja garmen, kebanyakan perempuan, pingsan pada Senin ketika mereka sedang melakukan pekerjaan mereka di sebuah pabrik milik Korea Selatan di Kamboja, kata polisi dan serikat buruh.

Para pekerja mulai muntah-muntah dan pingsan pada sore hari di pabrik Willbes Camodia & Co, yang terletak di pinggiran Phnom Penh, kata wakil kepala polisi lokal Chuob Samon.

"Menurut kesimpulan pertama yang dibuat oleh (pejabat lingkungan dan buruh), masalah ini disebabkan oleh suasana di pabrik. Ada banyak pekerja di pabrik dan tidak ada cukup udara," kata Chuob Samon.

Para pekerja itu segera dikirim ke rumah sakit di ibukota Kamboja untuk pengobatan, ia menambahkan.

Serikat pekerja membenarkan ada kekurangan oksigen di pabrik, yang mempekerjakan lebih dari 2.000 pekerja, namun mengatakan hal itu lebih mungkin kejadian ini disebabkan oleh zat beracun yang disemprotkan pada pakaian yang ada pada Sabtu.

"Kami pikir ini biasanya disebabkan oleh bahan kimia," kata Chea Mony, kepala kelompok pekerja terbesar di negara itu, Cambodian Free Trade Union.

Industri garmen Kamboja adalah sumber terbesar pendapatan negara miskin itu, menyediakan 80 persen dari penerimaan devisa dan diperkirakan mempekerjakan 350.000 orang tahun lalu. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009