Makassar (ANTARA News) - PT PLN Persero wilayah Sultanbatara mengakui kesulitan jika harus mengganti alat elektronik pelanggan yang rusak karena pemadaman bergilir.

GM PT PLN Persero wilayah Sultanbatara Hariyanto WS, Kamis di Makassar, mengatakan kompensasi penggantian alat elektronik pelanggan sulit untuk dilakukan karena tidak aturan mengenai hal tersebut.

Untuk menghindari kerusakan alat elektronik akibat pemadaman bergilir pihaknya hanya mengimbau kepada pelanggan untuk melakukan pemeliharaan ekstra pada barang elektroniknya.

"Jika tidak digunakan atau ditinggal dalam waktu lama, semua peralatan listrik dalam keadaan mati atau dicabut dari kontaknya selain menghemat juga dapat menghindari kebakaran," jelasnya.

Hal lain yang diinginkan konsumen dalam forum dialog konsumen listrik yang diselenggarakan oleh Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Sulsel adalah potongan harga dari PLN pada pembayaran tarif listrik juga sebagai kompensasi pemadaman bergilir.

Menjawab hal tersebut, ia mengaku akan melakukan perhitungan termasuk mengkaji tingkat mutu pelayanan (TMP) yang masuk dari pelanggan. "Potongan harga ini tentunya tidak akan berlaku untuk semua kita akan hitung dan melihat data TMP, " ujarnya.

Untuk itu pihaknya akan mengoptimalkan kembali layanan pengaduan melalui telepon 123 untuk mengetahui tingkat mutu pelayanan terhadap pelanggan.

Ketua YLK Sulsel Zohra Andi Baso mengatakan, pengaduan dari pelanggan tentang listrik yang masuk ke lembaga yang dikelolanya tersebut mencapai sekitar 150 pengaduan dalam dua bulan terakhir atau selama pemadaman bergilir berlangsung tidak hanya dari Makassar tapi juga dari daerah.

Ia berharap, masyarakat yang memiliki hak akan listrik semakin aktif melakukan penilaian terhadap kinerja pelayanan yang dilakukan oleh PLN.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009