Garut (ANTARA News) - Polres Garut, Jabar, terus menyidik sepuluh anggota geng motor "Bat Style Valiant" (BSV) yang sudah ditetapkan menjadi tersangka penganiayaan hingga tewas terhadap Rizal (16).

Menurut Kasatserse Polres Garut AKP Oon Suhendar, Rabu, mereka secara bersama-sama pada Sabtu malam (17/10) juga telah  mengakibatkan tiga korban lainnya mengalami luka berat di kampung Parakan Telu Kecamatan Cibatu.

Polisi akan menyidik tuntas kasus itu sehingga bisa segera dilimpahkan ke kejaksaan dan pengadilan. Proses hukum itu diharapkan dapat menimbulkan efek jera bagi kelompok-kelompok sepeda motor lainnya yang selama ini meresahkan masyarakat, katanya.

Sedangkan tiga korban luka berat akibat pertikaian tiga geng motor itu adalah Yuda (16), Ridwan (16) dan Hadi menyusul terjadinya peristiwa tawuran kelompok BSV dibantu geng motor A2MC melawan geng motor JSM yang umumnya kalangan SMA di Garut.

Para tersangka yang antara lain AH, E, A dan rekan lainnya, juga siswa salah satu SMK di Cibatu, seluruhnya berhasil diciduk polisi dari kediaman masing-masing setelah berkoordinasi dengan pihak sekolah dan keluarganya.

Adanya pengusutan terhadap kasus penganiayaan menyebabkan orang lain meninggal dunia tersebut, banyak menuai tanggapan sebagian warga Garut yang mengharapkan seluruh yang terlibat mendapatkan sanksi hukuman yang setimpal dengan perbuatan mereka.

Selain itu, bisa dijadikan cermin bagi kalangan remaja lainnya termasuk para pelajar supaya beretika setiap mengendarai berbagai jenis kendaraan bermotor apapun, sebagaimana diungkapkan warga kota Garut Mansur(54).

Dia mengaku kerap menemukan gerombolan remaja, yang berspeda motor tanpa mempedulikan keselamatan dirinya dan orang lain, katanya.

Bahkan ungkap warga lainnya, banyak pengendara speda motor berusia dibawah umur namun setiap hari bebas berkeliaran meski kerap dilakukan razia oleh aparat polisi lalulintas.

Polisi mengharapkan pengelola sekolah juga bisa membantu memberikan peringatan atau pemahaman, supaya para pengguna ruas jalan umum itu bisa tertib dan beretika mengendarai kendaraan bermotor, imbuh warga lainnya termasuk Basri (47), penduduk kampung Pataruman.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009