Surabaya (ANTARA News) - Proyek vaksin flu burung dan program Rumah Sakit Penyakit Tropis Infeksi (RSPTI) yang dibangun Universitas Airlangga, Surabaya, tidak terpengaruh oleh Menteri Kesehatan baru.

"Bergantinya posisi menkes dari Siti Fadilah Supari ke Endang Rahayu Sedyaningsih tidak akan mempengaruhi proyek vaksin dan program RSPTI," kata Ketua Senat Akademik Universitas, Unair periode 2009-2014, Sam Suharto di Surabaya, Kamis.

Sam Suharto yang terpilih untuk kedua kalinya sebagai ketua SAU menegaskan bahwa program RSPTI dan vaksin flu burung tersebut bukanlah program menkes, melainkan program nasional yang ditunjuk langsung oleh presiden.

"Semoga saja, menkes yang baru bisa melanjutkan program-program yang sudah berjalan. Kita memang berharap tidak ada perubahan, apalagi proyek yang kami tangani merupakan program nasional, bukan program menkes," ujarnya.

Pemantauan proyek pembangunan Rumah Sakit Penyakit Tropik Infeksi itu dilakukan bersama-sama antara Senat Akademik Universitas dan rektor Unair, karena program itu merupakan "collaborative leadership."

"Rencana awalnya, Rumah Sakit Pendidikan dan Rumah Sakit Penyakit Tropis Infeksi pada akhir tahun nanti sudah harus selesai 70 persen, lalu pada tahun kedua sudah ada alat-alat bantu yang diharapkan sudah siap beroperasi, sehingga unit rawat jalan juga sudah siap menerima pasien," tuturnya.

Untuk tenaga medis yang akan bertugas nantinya, akan diadakan rekruitmen baru dan juga memanfaatkan beberapa tenaga yang saat ini sudah bertugas di RSUD dr Soetomo Surabaya.

Dalam rapat Senat Akademik Universitas yang dipimpin Rektor Unair Prof Fasich selaku anggota Majelis Wali Amanah itu, Prof Sam Suharto terpilih secara aklamasi untuk periode kedua kalinya.

Sebagai Sekretaris SAU yang baru, Prof Sam Suharto menunjuk Prof Dr Noor Cholis Zaini Apt. SAU memiliki tanggung jawab dalam pemilihan rektor dan produk-produk hukum untuk pelaksanaan pendidikan. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009