Euro sempat tergelincir di bawah tingkat 1,50 dolar di tengah perpindahan ke aset "safe haven", tapi pada 2100 GMT mata uang tunggal itu telah pindah kembali ke 1,5027 dolar setelah mencapai 1,5016 dolar akhir Rabu di New York.
Sementara dolar berada di 91,28 yen, naik dari 90,96 yen pada Rabu terhadap unit Jepang, juga dipandang sebagai tempat yang aman.
Pasar mendapat sentakan singkat yang mendorong pindah ke tempat aman setelah data menunjukkan klaim pengangguran baru dalam seminggu hingga 17 Oktober naik secara tak terduga menjadi 531.000.
"Data memukul ringan pemulihan perdagangan, karena euro dijual moderat hingga jatuh di bawah level 1,5000," kata Boris Schlossberg dari Global Forex Trading.
"Namun, secara keseluruhan pasar menunjukkan sedikit reaksi terhadap angka-angka yang diberikan volatilitas minggu-ke-minggu dari data."
Camilla Sutton dari Scotia Capital mengatakan pergerakan euro di atas 1,50 dolar sinyal "bahwa kecenderungan naik bullish tetap utuh."
"Technicals adalah peringatan bahwa langkah ini tidak sepenuhnya didukung terus oleh momentum, yang seharusnya menjadi perhatian bagi pedagang jangka pendek," ia mencatat.
"Namun, kami tetap percaya bahwa euro seharusnya diperdagangkan pada level tinggi dalam dua hingga enam bulan dari hari ini."
Kunci melemahnya dolar adalah kebijakan tingkat suku bunga Federal Reserve mendekati nol, Sutton mengatakan, menambahkan bahwa "kita tetap percaya bahwa Fed tidak akan mulai menaikan suku bunga sampai kuartal ketiga tahun 2010."
Meningkatnya tanda-tanda pemulihan ekonomi juga telah menyakiti safe-haven dolar, analis mengatakan, dan pelemahan greenback telah terlihat di wajah pendapatan perusahaan yang kuat.
"Perkiraan positif data AS pekan ini memberi makan untuk terus menjual dolar," kata Michael Woolfolk di Bank of New York Mellon.
Pada akhir perdagangan New York, dolar berdiri pada 1,0040 franc Swiss setelah 1,0058 franc pada Rabu. Pound naik tipis menjadi 1,6619 dolar dari 1,6605 dolar. (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
