Bandung (ANTARA News) - Grup angklung SMA Negeri II Kota Bandung menjadi juara "Awi-Awi Angklung Resital 2009" yang puncaknya digelar di Saung Angklung Udjo, Jalan Padasuka Kota Bandung, Sabtu malam.

Penghargaan kepada grup angklung terkreatif itu diserahkan oleh Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan yang didampingi Senior Vice Presiden Micro Bisnis Bank Mandiri, Tardi.

Sementara itu SMA Negeri I Kota Bandung meraih juara ke-II dari lima peserta "Awi-Awi Angklung Resital 2009" yang telah digelar selama lima tahun berturut-turut itu.

"Pemerintah mengapresiasi dan mendukung semua kegiatan seni budaya tradisional, terlebih angklung merupakan salah satu warisan seni budaya khas Jawa Barat yang menjadi salah satu ikon kesenian daerah sini," kata Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan.

Dalam kesempatan itu, Gubernur mendukung penuh proses yang dilakukan untuk mendapatkan pengakuan dunia melalui Unesco yang saat ini sudah memasuki tahapan verifikasi di badan dunia itu.

Awi-Awi Angklung Resital 2009 yang merupakan festival angklung tahunan di Saung Angklung Udjo Kota Bandung tahun ini digelar bekerja sama dengan Bank Mandiri.

Sebelumnya, digelar Clinic Angklung Resital di beberapa kota di Indonesia, di mana pelaksanaan Awi-Awi Angklung Resital 2009 yang digelar 19-23 Oktober 2009 merupakan puncak kegiatannya.

Selain melombakan kreativitas grup angklung tingkat SMA, juga diperlombakan tingkat SMP dan SD. SMP Santo Yusuf dan SMP Taruna Bakti tampil sebagai grup terkreatif pertama dan kedua.

SD Padasuka Kota Bandung tampil sebagai penampil grup terbaik pertama tingkat SD, disusul SD Cihampelas Kota Bandung pada peringkat kedua.

Senior Vice Presiden Mikrobanking Bank Mandiri, Tardi menyebutkan kegiatan Angklung Resital merupakan salah satu upaya melestarikan seni budaya tradisional warisan leluhur sekaligus menyosialisasikan kepada generasi muda di berbagai daerah agar mencintai dan melestarikannya.

"Intinya kegiatan ini mengkampanyekan angklung sebagai salah satu `heritage` yang dimiliki Indonesia, dan saat ini sudah didaftarkan ke Unesco," kata Tardi.

Sementara pelaksanaan `roadshow clinic` angklung ke berbagai kota di Indonesia diharapkan bisa memotivasi dan menjadi pendorong bagi guru maupun masyarakat untuk mengenal, memainkan dan mengajarkan kepada orang lain.

Klinik angklung itu dilakukan kepada guru-guru kesenian dengan nara sumber dan instruktur dari Saung Angklung Udjo. Selain memotivasi pada guru kesenian, juga mengajarkan cara memainkan alat musik bambu itu.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009