"Kami sangat menganggap dia (Marty Natalewaga-red.) sebagai seorang `sahabat Australia`. Kami menanti dengan sangat kerja sama yang erat dengannya karena kami melihat pada dekade ini dan seterusnya Indonesia semakin penting dalam percaturan regional dan global," katanya.
Dalam wawancaranya dengan Barrie Cassidy dalam program "Insiders" Stasiun TV ABC, Minggu (25/10), Menlu Smith mengatakan, Menlu Marty Natalegawa sudah sangat dikenal di Australia karena dia adalah alumni Universitas Nasional Australia (ANU).
"Kami sudah mengenalnya dengan baik. Sebelumnya saya telah pun bertemu beliau di beberapa acara," katanya.
Menlu Smith juga memuji mantan Menlu Nur Hassan Wirajuda yang disebutnya sebagai Menlu RI yang telah memberikan "sumbangan yang sangat substantif pada hubungan Australia-Indonesia".
"Saya kira sejarah akan menilai dia sebagai menteri yang sangat bagus dan kontributor bagi negaranya," kata Menlu Smith.
Dalam pandangan Menlu Smith, Indonesia adalah negara sahabat yang semakin penting bagi Australia tidak hanya karena posisinya sebagai negara berpengaruh di kawasan tetapi juga karena kemunculannya sebagai salah satu negara anggota Kelompok 20 (G-20).
Beberapa tahun setelah menamatkan pendidikan strata duanya di London School of Economics, Universitas Cambridge, Inggris dan bekerja di Deplu RI pada 1986, Menlu Marty Natalegawa melanjutkan studi doktoralnya ke ANU dan meraih gelar doktor bidang hubungan internasional dari universitas ternama Australia itu pada 1993.
Menlu Marty sebelumnya pernah bertugas sebagai duta besar RI untuk Inggris Raya dan Republik Irlandia (2005-2007) hingga ayah tiga anak dari pernikahannya dengan Sranya Bamrungphong itu menjadi dubes RI untuk PBB sampai dia menempati tugas barunya di KIB II.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009
