Jakarta (ANTARA) - Kapolsek Tanjung Duren, Jakarta Barat, Kompol Agung Wibowo menjelaskan tawuran dua geng pemuda di Jalan Daan Mogot Raya, Grogol Petamburan, diawali saling ejek di media sosial.

"Kami masih dalami motif mereka. Sementara ini pengakuan mereka live Instagram saat tawuran ialah untuk memantik lawan agar tertantang," ujar Agung di Jakarta, Senin.

Agung mengatakan saling ejek itu sengaja disiarkan di Instagram oleh Geng Pesing dan Geng Romusha untuk memantik emosi lawan.
Setiap akan tawuran, kelompok tersebut merekam aksi bahkan terkadang hingga live 
Instagram.

Bukan hanya siaran langsung di Instagram, para pelaku tawuran bahkan mendesain khusus senjata tajam mereka.

Hingga pada akhirnya Minggu (5/7) dini hari kelompok Romusha dari Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, melakukan tawuran dengan kelompok Pedongkelan.

Aksi itu direkam live Instagram dan ditonton oleh kelompok Pesing Koneng. Kelompok Romusha menantang kelompok Pesing Koneng untuk tawuran.

Baca juga: Polisi ringkus enam pelaku tawuran di Daan Mogot Raya
Baca juga: Polres Jakbar tangkap 4 pemuda berencana tawuran di Tanjung Duren


Kedua kelompok itu akhirnya terlibat tawuran di Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, pukul 04.30 WIB. Akibat tawuran itu, satu pelaku berinisial R dari Romusha mengalami luka parah di kepala dan tangan karena terkena bacokan.

Tidak terima R terluka, keluarga korban akhirnya melaporkan pelaku RR yang berasal dari kelompok Pesing Koneng ke aparat berwajib.

Polres Metro Jakarta Barat meringkus enam pelaku tawuran antarpemuda di Jalan Daan Mogor Raya, Grogol Petamburan, pada Minggu (5/7) dini hari.

"Kami sudah mengamankan enam pelaku, yakni RR (23), BO (17), MAS (15), BAS (16), UF (17), AHA (30)," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Audie S Latuheru di Jakarta.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 170 KUHP dan Pasal 2 ayat (1) UU Darurat Tahun 1951.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020