Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Jepang akan menyampaikan kajian evaluasi kemungkinan tercapainya Target Bogor (Bogor Goals) bagi negara-negara maju pada 2010 dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Singapura, 14-15 November 2009.

"Seperti kita tahu, negara-negara maju APEC sepakat melakukan perdagangan bebas pada 2010 dan untuk negara-negara berkembang pada 2020," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah di Jakarta, Jumat.

Teuku Faizasyah mengatakan bahwa negara-negara APEC memiliki waktu untuk mengaji kesiapan itu sebelum pertemuan APEC selanjutnya di Jepang pada 2010.

Bogor Goals merupakan deklarasi yang dihasilkan dalam KTT APEC 1994 lalu di Bogor untuk mewujudkan visi kerjasama ekonomi.

Bogor Goals APEC bertujuan untuk menciptakan sistem perdagangan dan investasi yang bebas, terbuka dan adil dikawasan tahun 2010/2020 untuk ekonomi maju dan ekonomi berkembang, memimpin dalam memperkuat sistem perdagangan multirateral yang terbuka, meningkatkan liberalisasi perdagangan dan jasa.

Kemudian, mengintensifkan kerja sama ekonomi di Asia-Pasifik dan mempercepat proses liberalisasi melalui penurunan hambatan perdagangan dan investasi yang lebih jauh, meningkatkan arus barang, jasa, modal secara bebas dan konsisten dengan GATT.

Pendekatan Bogor Goals dilakukan dengan menyepakati pedoman kerja sama APEC yang dikenal sebagai "Agenda Aksi Osaka (OAA)" yang memuat tiga pilar kerja sama ekonomi APEC --liberalisasi perdagangan dan investasi, fasilitasi usaha, dan kerja sama ekonomi dan teknik--, prinsip umum kerja sama, instrumen pokok kerjasama dan bidang-bidang kerjasama APEC.

Tema KTT APEC 2009 adalah "Sustaining Growth, Connecting the Region". Tema itu merefleksikan adanya proses yang berkelanjutan di APEC untuk memfasilitasi perdagangan dan investasi di kawasan Asia-Pasifik pada khususnya, dan merespon tantangan-tantangan dari kondisi perekonomian dunia saat ini pada umumnya.

Dalam rangkaian pertemuan APEC tahun ini, para anggota Ekonomi APEC membahas langkah-langkah yang diperlukan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan mengatasi krisis ekonomi dunia, dukungan terhadap sistem perdagangan multilateral dan usaha-usaha untuk mempercepat integrasi ekonomi kawasan.

Lebih lanjut Faiza mengatakan bahwa secara khusus Indonesia dapat menggunakan pertemuan APEC itu untuk menyampaikan kepada pemerintah-pemerintah negara APEC program dan komitmen dari pemerintahan kabinet baru di Indonesia.

APEC adalah forum kerja sama ekonomi Asia Pasifik yang terbentuk pada 1989. Pada awalnya terdapat 12 negara sebagai pendiri yaitu Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Indonesia, Jepang, Republik Korea, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, dan Amerika Serikat.

Sejak saat itu telah menjadi wahana utama di kawasan Asia Pasifik dalam meningkatkan keterbukaan dan praktik kerja sama ekonomi sehingga dapat menarik masukan beberapa negara yaitu Republik Rakyat China, Hongkong-Cina dan Chinese-Taipe untuk bergabung pada 1991 yang kemudian disusul masuknya Meksiko dan Papua New Guinea tahun 1993 serta Chili pada 1994.

Sedangkan tiga ekonomi anggota terakhir yaitu Federasi Rusia, Peru dan Vietnam bergabung dalam forum APEC tahun 1998

Beranggotakan 21 anggota Ekonomi, APEC merupakan forum kerja sama ekonomi di wilayah Asia-Pasifik yang bersifat sukarela, informal dan tidak mengikat.

APEC bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi kawasan dan memperkuat kerja sama ekonomi Asia-Pasifik melalui peningkatan volume perdagangan dan investasi.

Indonesia mendukung peran penting APEC dalam meningkatkan kerja sama ekonomi di kawasan dan berperan aktif dalam pengembangan arah kerja sama APEC kedepan.

Partisipasi Indonesia di APEC dilandaskan pada pentingnya mengantisipasi dan mengambil keuntungan dan mengamankan kepentingan nasional RI dari era perdagangan dan investasi yang semakin bebas di Asia Pasifik.

Manfaat lain dari forum APEC bagi Indonesia adalah sebagai tempat melibatkan komunitas bisnis Indonesia dalam proses pengembangan kebijakan, sarana pengembangan kapasitas melalui pemanfaatan proyek-proyek APEC.

Selain itu, APEC merupakan forum bertukar pengalaman, serta forum yang memungkinkan Indonesia untuk memproyeksikan kepentingan-kepentingannya dan mengamankan posisinya dalam tata hubungan ekonomi internasional yang bebas dan terbuka.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009