Jenewa (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Meningkat dan makin meningkat kasus infeksi influensa A(H1N1) diperkirakan di belahan bumi utara pada saat memasuki musim dingin, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Kamis.

"Kami memasuki musim dingin di belahan bumi utara ...Patut kami duga akan makin banyak kasus di dalam beberapa bulan mendatang," kata Gregory Hartl, juru bicara badan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk wabah penyakit infeksi.

"Ini adalah virus yang sangat gampang menular, dan itu bisa dengan mudah menginfeksi banyak orang. Karena itu, masih banyak orang di wilayah itu yang akan terinfeksi," kata Hartl kepada Xinhua dalam wawancara melalui telepon.

Menurut juru bicara itu, kasus flu kini sedang meningkat pesat di beberapa wilayah di belahan bumi utara, meskipun secara tradisional puncak aktivitas influensa terjadi sekitar Januari dan Februari, masih beberapa bulan lagi.

"Namun nyatanya, kasus flu kini telah meningkat, mungkin bergeser ke arah Januari dan Februari, namun tak seorangpun akan heran. Yang mengherankan adalah peningkatan flu terjadi lebih awal dari biasanya," kata Hartl.

Dia menambahkan bahwa di banyak tempat di seluruh dunia, virus H1N1 adalah virus flu yang dominan, `karena ternyata virus ini tidak membuat seorangpun bertahan, tapi justru lebih mudah menyebar.`

Juru bicara ini menegaskan kembali bahwa vaksinasi `adalah cara terbaik` bagi negara-negara dalam mengatasi wabah flu A(H1N1), yang terjadi pertama kali sejak 1968.

Meskipun sekolah-sekolah ditutup, menurutnya, hal itu tak menghentikan menyebar-luasnya virus, yang terjadi mungkin secara perlahan jumlahnya menurun.

Influensa A(H1N1) kini telah menginfeksi sedikitnya 414.945 orang dan menyebabkan sekitar 5.000 kematian di seluruh dunia sejak pertama kali diidentifikasi di Amerika Utara, April lalu, menurut WHO pekan lalu.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009