Banda Aceh (ANTARA News) - Penempatan guru di Aceh Selatan dinilai belum merata, sehingga berdampak pada kesenjangan pendidikan antara di pusat-pusat kecamatan dan desa-desa terpencil di kabupaten tersebut.

"Tidak adanya pemerataan, mengakibatkan ada sekolah di desa pedalaman seperti di SD Negeri di kecamatan Trumon Timur, sampai hari ini hanya ada dua orang guru dengan jumlah muridnya 302 orang," kata Ketua Fraksi Partai Aceh, Zulfadli di Tapaktuan, Kamis.

Salah satu dari dua guru yang mengajar di SDN Jambo Dalem itu sekaligus menjabat Kepala Sekolah di kecamatan yang berjarak sekitar 90 kilometer dari ibukota kabupaten Aceh Selatan, Tapaktuan.

Selain SDN Jamboe Dalem, ia menyebutkan SDN Kapa Sesak di kecamatan tersebut juga mengalami nasib serupa, sebanyak 200 lebih siswa di sekolah itu hanya memiliki tiga tenaga pengajar.

Zulfadli mengatakan, dua unit sekolah tersebut juga minim sarana dan prasana sehingga proses belajar dan mengajar tidak efektif.

"Kalau memang Pemerintah Provinsi Aceh, khususnya kabupaten Aceh Selatan berupaya meningkatkan kualitas pendidikan maka saya berharap masalah pemerataan guru tersebut menjadi skala prioritas," katanya menambahkan.

Menurutnya Pemkab Aceh Selatan melalui Dinas Pendidikan harus segera menanggulangi kekurangan guru di SDN itu dan melengkapi sarana serta prasarana pendidikannya.

Ia juga berharap Dinas Pendidikan dan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Aceh Selatan untuk menempatkan calon pegawai negeri sipil (CPNS) formasi 2009, terutama guru dan tenaga medis di daerah terpencil.

"Selama ini tenaga pengajar menumpuk di ibu kota kabupaten dan kecamatan sementara di daerah terpencil kekurangan guru," katanya.

Di pihak lain, Zulfadli juga menilai mutu pendidikan di kabupaten penghasil komoditi pala itu menurun dalam dua tahun terakhir.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009