Mamuju (ANTARA News) - Sejumlah pegawai negeri sipil di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menjadi malas berkantor, akibat pemadaman listrik secara bergiliran terus berlansung diwilayah itu.

Pemantauan di Mamuju, Senin, sejumlah PNS yang ada di Pemerintah Kabupaten Mamuju, sering meninggalkan tugasnya sebagai pelayanan masyarakat, semenjak pemadaman listrik secara bergiliran selama tiga jam dan bisa berlangsung empat kali dalam sehari.

Seperti tampak di Kantor Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Mamuju, sejumlah PNS di kantor itu sering kali telah meninggalkan kantor sebelum jam kerja pada pukul 17.00 WITA selesai padahal dikantor itu banyak warga yang akan mengurus akte kelahiran, izin mendirikan bangunan (IMB), surat izin usaha, serta menjadi tempat pelayanan warga yang membutuhkan akses internet.

Para PNS tersebut beralasan mangkir dari pekerjaannya karena tidak bisa beraktivitas melaksanakan tugasnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, akibat lampu listrik yang dioperasikan tidak bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan tugas administrasi kantor.

"Buat apa di kantor tidak ada yang bisa dikerjakan karena lampu listrik padam sehingga tidak bisa melayani masyarakat. Lebih baik pulang saja," kata Obet salah seorang PNS.

Hal itu juga tampak di Kantor Catatan Sipil (Capil) Mamuju, dimana ketika lampu padam tampak sejumlah PNS ramai-ramai pulang ke rumah meskipun waktu masih menunjukkan jam kantor.

Mereka tidak melayani masyarakat yang datang ke Kantor Capil Mamuju untuk melakukan pengurusan kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK).

"Kalau dikantor tidak ada yang dapat dilakukan, jadi lebih baik pulang ke rumah, mungkin masih banyak urusan keluarga yang mesti diselesaikan," kata Yusuf salah seorang, pagawai kantor Capil Mamuju.

Menanggapi malasnya PNS berkantor sejak pemadaman bergilir terjadi di Mamuju, Udin salah seorang warga mengaku prihatin dengan kondisi tersebut.

"Kalau PNS malas akibat PLN terus melakukan pemadaman bergilir, yang korban pasti rakyat, jadi pelayanan pemerintah yang baik hanyalah isapan jempol belaka," ujarnya.

Ia mengatakan, Pemprov Mamuju harus mulai memikirkan penggunaan genset atau pembangkit kecil di sejumlah kantor pemerintahan agar pelayanan bisa berjalan walaupun listrik padam.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009