Bangli (ANTARA News) - Pemerintah setiap tahunnya menganggarkan dana Rp20 triliun untuk pengembangan usaha kecil dan menengah yang dikucurkan melalui kredit usaha rakyat (KUR).

"Untuk lima tahun ke depan, pemerintah telah menganggarkan sebanyak Rp100 triliun," kata Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Syarifuddin Hasan, di Desa Susut, Kabupaten Bangli, Bali, Jumat.

Menteri Syarifuddin berada di Bali dalam rangkaian kunjungan kerja ke jajaran Pemkab setempat, sekaligus meninjau sejumlah usaha kecil dan koperasi yang ada di wilayah itu.

Dalam kunjungan tersebut menteri didampingi Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Bupati Bangli I Nengah Arnawa dan sejumlah pejabat teras di jajaran Pemprov Bali lainnya.

Menteri Syarifufddin menyebutkan, dana yang cukup besar itu dikucurkan pemerintah bertujuan mendorong dan meningkatkan keberadaan koperasi dan UKM di Tanah Air.

"Dengan pemberian kredit melalui KUR tersebut, kami harapkan koperasi dan UKM dapat berkembang dengan lebih cepat, dan pada gilirannya dapat lebih meningkatkan kesejahteraan rakyat," katanya.

Ia menyebutkan, kredit yang dikucurkan lewat KUR tercatat memiliki bunga yang sangat kecil, sehingga tidak terlalu memberatkan bagi setiap pemohon.

"Bunganya sangat kecil. Tapi jangan lupa, itu harus dikembalikan dengan cara dicicil oleh setiap lahan usaha yang telah mendapatkan pinjaman," katanya.

Menyinggung dana KUR selama tahun ini (2009), Menteri Syarifuddin mengatakan, hingga bulan ini telah dikucurkan sebanyak Rp16,3 triliun, dan sisanya yang Rp3,7 triliun akan diselesaikan hingga akhir tahun.

"Pendeknya pada akhir tahun seluruh dana yang dianggarkan Rp20 triliun telah terealisasi semua," ujarnya menjelaskan.

Paada kesempatan itu, menteri secara simbolios menyerahkan KUR kepada 33 koperasi yang ada di Bali. Setiap koperasi tercatat menerima Rp100 juta.

Penyerahan yang dilakukan di ruang Koperasi Serba Usaha Batari Tuna di Desa Susut, Bali itu,, diterima Gubernur Pastika.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009