Pesisir Selatan, Sumbar (ANTARA News) - Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faisal Zaini mengungkapkan, hampir semua daerah tertinggal di Indonesia merupakan rawan bencana.

"Rata-rata kawasan rawan bencana adalah daerah tertinggal," kata Helmy Faisal Zaini di Painan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatra Barat, Sabtu.

Ia mengatakan, bentuk rawan bencana tersebut berupa banjir, longsor hingga gempa bumi."Parahnya, setiap kejadian, bisa dikatakan selalu ada korban jiwa dan materi," katanya.

Seperti, bencana di Nabire, Barus, Sukabumi, Madailing Natal, dan Sumbar (Padang, Padangpariaman, Pasaman, Agam, Pesisir Selatan dan lainnya).

Untuk itu, kata Helmy, pihak kementrian PDT bakal berkoordinasi dengan lintas kementrian terkait guna mengupayakan percepatan pemulihan perekonomian daerah-daerah tertinggal yang terkena bencana tersebut.

Langkahnya, bakal menggalang solidaritas antar sesama Menteri terkait untuk mengarahkan seluruh sektor - sektor pengembangan pembangunan Nasional.

Mulai dari upaya percepatan pemulihan (pembangunan) bidang infrastruktur, perumahan hingga peningkatan bidang perekonomian."Prioritas ke daerah - daerah tertinggal terkena bencana," katanya.

Selama dua hari kunjungan ke Sumbar, Helmy mengunjungi tiga kawasan tertinggal terkena bencana gempa, dari sembilan daerah di Sumbar.

Di antaranya, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Padangpariaman dan Kabupaten Pessel.Kementerian PDT juga memberikan bantuan sosial (bansos) untuk ke tiga daerah tadi dengan total Rp8 Miliar.

Dari 446 Kabupaten/Kota di Indonesia, 199 merupakan daerah tertinggal.Di tahun 2009, daerah tersebut sudah berkurang menjadi 183 daerah."PDT menargetkan, jumlah tersebut bakal terus berkurang setiap tahun," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009