Jakarta (ANTARA News) - Departemen Pertanian meminta pasar-pasar modern yang ada di tanah air untuk lebih memberikan perhatian terhadap produk buah-buahan lokal untuk dipasarkan dibandingkan komoditas serupa dari luar negeri.

Menteri Pertanian Suswono di Jakarta, Sabtu mengatakan, buah-buah Indonesia sebenarnya memiliki daya saing yang tinggi dan tidak kalah dengan produk buah impor terbukti ekspor dari tahun ke tahun meningkat dan disukai di mancanegara.

"Oleh karena itu pasar modern agar lebih banyak menampilkan produk buah lokal. Tidak ada alasan lagi pasar modern menolak masuknya produk buah lokal," katanya di sela pembukaan Pekan Buah Tropika Nusantara Indonesia Troppical Fruit Festival 2009.

Acara yang digelar di Carrefour Lebak Bulus Jakarta Selatan selama 13-15 November itu diikuti 15 kumpulan petani buah-buahan dan sayuran binaan Deptan, Danone Aqua dan Rumah Perubahan.

Buah-buahan yang dipamerkan dalam festival itu berasal dari produk unggulan seperti mangga gedong gincu, durian, salak, mangga harum manis, pisang ambon, manggis dari sembilan provinsi di antaranya Jawa Barat, Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Bengkulu, Jawa Tengah, dan Bali.

Pada kesempatan itu Mentan mencontohkan dalam soal harga maupun kualitas, buah-buahan Indonesia mampu bersaing dengan produk impor.

Untuk itu, tambahnya, ke depan pemerintah akan terus mengembangkan buah-buahan lokal memiliki kualitas produk standar pasar internasional.

Sedangkan untuk meningkatkan promosi buah maupun produk hortikultura nusantara pihaknya juga akan memanfaatkan duta besar-duta besar RI yang ada di negara lain melakukan hal itu.

Menurut Suswono, dari tahun ke tahun produksi buah-buahan Indonesia mengalami peningkatan seperti terlihat pada 2008 mencapai 18,02 juta ton dengan luas panen 781.33 ha atau naik 5,32 persen dibandingkan 2007.

Begitu juga dalam lima tahun terakhir produksi buah di dalam negeri rata-rata naik sebesar 5,89 persen per tahun sejak 2003.

Sedangkan ekspor buah-buahan pada 2008 mencapai 323.889 ton senilai 234,87 juta dolar AS naik dari tahun 2004 yang baru mencapai 171.823 ton dengan nilai 100,16 juta dolar AS.

Tujuan ekspor buah-buahan Indonesia yakni Iran, China, Turki, Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Singapura, Uni Emirat Arab dan Malaysia.

Menanggapi permintaan pemerintah tersebut Presiden Direktur PT Carrefour Indonesia Shafie Shamsuddin mengatakan, buah impor yang dipasarkan di pusat perbelanjaan modern asal Perancis tersebut tidak banyak.

Menurut dia, pihaknya siap memanfaatkan jaringan pasar modern yang dimilikinya sebanyak 76 gerai di seluruh Indonesia untuk memasarkan produk buah lokal.

"Setelah itu bisa dipasarkan untuk tujuan ekspor melalui jaringan kami di luar negeri," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009