Jadi pertama-tama tugas kita mengisi stok di pasar, sudah dua hari ini kita isi terus stok di modern market
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan saat ini stok beras telah memenuhi sejumlah ritel modern guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

"Sejak kemarin setelah dari Istana, langsung koordinasi dengan Perpadi, PIBC, Bulog plus Aprindo. Jadi pertama-tama tugas kita mengisi stok di pasar, sudah dua hari ini kita isi terus stok di modern market. Seharusnya sampai dengan Lebaran, stok beras itu aman dan terjaga," kata Arief dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Arief menyampaikan setelah diperintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan penstabilan perberasan nasional, pihaknya langsung gerak cepat bersama pemangku kepentingan lainnya.

Bapanas bersama Perum Bulog, PT Food Station Tjipinang Raya, Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (PERPADI), dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) berupaya menstabilkan harga beras. Sebanyak 50 ribu ton beras dari Bulog mulai masuk ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).

"Perintah Bapak Presiden adalah stok beras yang ada di Bulog, yang ada di PIBC, di Food Station BUMD DKI Jakarta, dioptimalkan untuk diguyur ke pasar, baik pasar modern maupun pasar tradisional," tutur Arief saat meninjau stok beras di Gudang PIBC, Jakarta.

Menurutnya, tidak ada hambatan untuk melakukan hal tersebut stok beras ada terutama di Bulog ada. Apalagi, saat ini Bulog mempunyai stok beras hingga mencapai kurang lebih 1,3 juta ton yang dipersiapkan pemerintah sebagai cadangan pangan pemerintah (CPP).

Ia pun mengajak masyarakat untuk terus menerapkan belanja dengan bijak dan wajar sesuai dengan kebutuhan yakni 5-10 kg sesuai dengan ketentuan pembatasan utamanya di ritel modern. Hal ini, kata Arief, penting agar pemerataan dapat terjadi di setiap elemen masyarakat.

"Jadi masyarakat belanja seperlunya saja, tidak usah khawatir, karena akan dipenuhi seluruhnya,” ucap Arief,

Arief menambahkan pihaknya akan mempersiapkan panen besar yang kemungkinan akan dilakukan pada Maret. Fokusnya adalah menjaga harga di tingkat petani agar tidak mengalami depresiasi berlebihan.

"Ini kami mulai sekarang sudah harus siapkan bagaimana menjaga harga di tingkat petani supaya tidak jatuh. Biasanya kalau panennya sudah mulai di atas 2 juta ton sampai 3 juta ton harga gabah di tingkat petani mulai jatuh. Jadi ini yang harus kita jaga," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Ketua DPD Perpadi DKI Jakarta Nellys Soekidi menjelaskan pihaknya siap membantu distribusi beras ke ritel modern.

Ia pastikan stok beras tidak ada kekurangan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

"Saya yakinkan masyarakat tidak (perlu) khawatir. Tidak ada yang namanya stok kurang, hari ini sudah cukup, apalagi sebentar lagi sudah panen. Hari ini teman-teman di PIBC siap untuk membantu (cetak ke beras kemasan 5 kg) antara 500 sampai 1.000 ton per hari," kara Nellys.

Bapanas telah mengatur agar penyaluran stok beras Bulog dapat terus digencarkan ke berbagai lini pasar. Beras sejumlah 50 ribu ton oleh Bulog didistribusikan ke PIBC dan kemudian akan dikemas dalam bentuk beras 5 kg lalu disalurkan ke ritel modern.

Sementara itu, beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) terus disalurkan ke daerah di seluruh Indonesia. Realisasi beras SPHP sampai 12 Februari 2024 telah menyentuh angka 226 ribu ton.

Intervensi pemerintah lainnya akan dilaksanakan dalam bentuk bantuan pangan beras yang akan dimulai lagi mulai 15 Februari mendatang.


Baca juga: Mentan janji tingkatkan produksi beras untuk atasi lonjakan harga
Baca juga: Bulog: Kenaikan harga gabah picu kelangkaan dan mahalnya beras
Baca juga: Bapanas percepat konversi beras SPHP dan komersial ke kemasan 5 kg


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024