Kirkuk, Irak (ANTARA News) - Sebuah bom mobil meledak di pasar yang penuh sesak di Kirkuk di Irak utara, Senin, menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai enam orang yang lain, polisi dan sumber rumah sakit Irak mengatakan.

"Banyak mobil terbakar dan banyak toko rusak berat karena ledakan yang sangat kuat itu," ujar Mayor Jenderal Polisi Torhan Abdul-Rahma, wakil kepala polisi kota itu seperti dikutip Reuters.

Kekerasan telah menurun dengan cepat di Irak dalam 18 bulan terakhir tapi serangan masih sering terjadi di daerah yang bergolak seperti di kota penghasil minyak Kirkuk dan kota Mosul di Irak utara dan di Baghdad.

Kirkuk adalah satu dari beberapa kota bergolak antara pemerintah Irak pimpinan-Arab dan etnik minoritas Kurdi, yang para pejabat AS khawatirkan dapat menimbulkan konflik baru di Irak.

Masyarakat Kurdi melihat kota itu dan provinsi sekitarnya, yang terletak di salah satu ladang minyak yang paling lama berproduksi di Irak, sebagai rumah leluhur mereka dan menginginkannya dimasukkan ke dalam kantung semi-otonomi mereka. Penduduk Arab dan Turkmen di kota itu menentang dengan keras keinginan tersebut.

Ketegangan antara kedua belah pihak sering dieksploitir oleh kelompok gerilya yang berusaha untuk memanaskan kembali perang sektarian yang hampir mencabik Irak.

Percekcokan mengenai Kirkuk telah menunda pensahan parlemen atas undang-undang yang dibutuhkan untuk menjamin pemilihan umum Irak berlangsung pada Januari, yang mengancam untuk menangguhkan pemilihan itu.

Undang-undang pemilihan itu disahkan persis sepekan lalu dalam sidang yang emosional, tapi sejak itu dikeluhkan oleh Wakil Presiden Tareq al-Hashemi yang Arab Sunni karena undang-undang itu tidak memberi pengungsi Irak di luar negeri suara.

Al-Hashemi memiliki hingga pertengahan pekan untuk memveto undang-undang pemilihan itu atau membiarkannya disahkan.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009